Setelah pertarungan waktu itu mereka semua kembali berkumpul di rumah Sakura "jadi... kita harus berjaga-jaga penuh?" tanya Yukari membuka pembicaraan "ya..." jawab Syaoran "Ah~ Dengan begini aku bisa merekam Sakura-chan sepuasku~" ucap Tomoyo girang.
"Ahahaha.... Tomoyo-chan..." Sakura sweatdrop mendengar ucapan temannya itu "Tapi bagaimana kita mau berjaga-jaga penuh?" tanya Haruna.
"Misalnya.... selalu membawa sakura card, selalu membawa senjata kita, dan untuk Li harus selalu membawa kertas mantra, lalu aku dan Sakura-chan harus selalu bersama..." jelas Yukari.
"Tetapi... Yukari-chan, kenapa kita harus selalu bersama?" kali ini Sakura yang bertanya "karena aku tidak punya card sama sekali..." jawab Yukari "Oh...." gumam Sakura "kita sendiri juga tidak tahu apa yang akan terjadi nanti..." kata Haruna.
"Lihat saja tadi, kita menghadapi asorb...tadi Li sudah diserap kekuatannya... benar-benar kartu yang merepotkan...hh...." Yukari menghela nafas "Iya...coba saja tadi Kosaka tidak memliki obatnya, aku pasti sudah habis..." desah Syaoran.
"Baiklah...." kata Haruna mulai memotong shortcake yang sudah disediakan Sakura "Sakura...." tiba-tiba suara aneh yang menyeramkan muncul "si..siapa..?" tanya Sakura takut.
"Kenapa kau tidak mengajakku makan kue hah?!" jawab Kero-chan "dasar rakus..." kritik Syaoran "apa?! Rakus!? Dasar bocah!" balas Kero "Kalau begitu kau adalah boneka yang rakus" ucap Syaoran santai, tiba-tiba sayap Kero membesar dan keluar cahaya yang menyilaukan.
"Jadi... kau mau melawanku?" tanya Kero dengan sosok aslinya "Huwa!!!! Lepaskan aku!" seru Syaroan yang sudah ditangkap dengan tangan Kero yang besar "Kero-chan! Lepaskan!" seru Sakura panik "Tapi dia sudah mengejekku" bela Kero.
"Kalau begitu besok kau tak mendapatkan sama sekali modern-yaki" balas Sakura "Mo...modern-yaki?" tanya Kero ngilier "yap, modern-yaki.." jawab Sakura "baiklah...." Kero kembali ke sosok biasanya dia tak dapat menahan godaan makanan.
"Kalau begitu aku harus pulang dulu ya..." Yukari beranjak pergi "Syaoran-kun pergi saja dulu bersama Yukari-chan! Searah kan?" Sakura tersenyum manis membuat Syaoran blushing berat "i..iya..." ucap Syaoran menyusul Yukari.
"Ho... jadi kamu suka pada Sakura ya Li?" tanya Yukari santai "E..EH!!???!!! Ta...Tahu darima?!" Syaoran langsung merah padam mendengar pertanyaan Yukari "Hm? Kamunya yang selalu blushing kalau Sakura tersenyum... ketauan banget" jawab Yukari.
"Ukh..." desah Syaoran merah padam "Sudah... panggil saja aku Yu... nanti kapan-kapan kucarikan waktu yang romantis biar kamu bisa ciuman sama Sakura" kata Yukari santai sambil menepuk punggung Syaoran keras.
"I..iya..." Syaoran cuma bisa blushing yang lebih merah dari tomat "Yu...?" dipanggil gitu aja deh... lagipula nanti aku juga dibantu dia..." batin Syaoran "Ho... udah lantai sembilan... jangan bengong, entar setan lewat..." Yukari memperingatkan Syaoran.
"Ah... iya Yu..." Syaoran melangkah pelan "SIP... dengan begini Syaoran bisa jadi lebih dekaat dengan Syaoran! Ideku memang sempurna! Huwahahahahha!!!!" tawa Yukari senang, yah... dia lagi didalam lift sendirian...
Esok Paginya....
Syaoran's POV
Setelah mandi dan berpakaian kumakan sarapan yang sudah kubuat "Hh... Yu aneh banget deh..." gumamku mengingat kejadian tadi malam, setelah selesai menghabiskan sarapanku, kuletakkan di dapur lalu menyambar tasku dan segera pergi ke sekolah.
Kubuka pintu apartemenku "Selamat Pagi Li!" Sapa Yukari riang "Huwa!!!!" seruku kaget "Hehehe... kaget ya? Aku sengaja menyapamu seperti ini" kata Yukari innocent "WTH!? Kenapa harus begini? Kenapa?!" batinku dramatis.
"Nah... sekarang mari kita cari waktu yang tepat untuk kamu berbicara bersama Sakura..." ucap Yukari santai "Huh?! Kenapa kamu segitunya ikut campur sih?!" tanyaku "cuma tertarik. Lagipula aku kasian, habis si Sakura telmi..." jawab Yukari.
Aku terdiam, habis Sakura emang telmi... gak peka... "Wah... Sakura... cantiknya...." ucap Yukari "Mana?!" tanyaku kaget "itu cuma bunga Sakura tau!" tegur Yukari "oh..." gumamku "Bagaimana kalau kita Hanami bareng?" usul Yukari.
"Tidak buruk..." kataku "lalu besoknya kita pergi ke taman ria~" lanjut Yukari "Ke rumah hantu!" seru Yukari girang "kenapa ke rumah hantu!?" tanyaku, habis Sakura takut hantu "karena......
Yukari's PLAN
"Ho...hoee... Syaoran-kun..." ringis Sakura takut sambil menggelayut di lengan Syaoran "tenang saja... tidak apa-apa kok..." Syaoran menenangkan Sakura, tetapi tiba-tiba muncullah setan yang mengagetkan "HOE!!!!!" seru Sakura takut sambil memeluk Syaoran erat.
"Sa...Sakura?" tanya Syaoran sambil blushing "Hoe..." Sakura makin mengeratkan pelukannya, Syaoran hanya diam "Sudah... tidak apa-apa... aku selalu disini kok... bersamamu..." ucap Syaoran "terimakasih Syaoran-kun!" Sakura kembali ceria, Syaoranpun menghapus air mata Sakura lalu kembalu berjalan.
Normal POV
"Dan begitulah!" seru Yukari mengakhiri rencana "Uh... apa tidak terlalu berlebihan?" tanya Syaoran kawathir "tidak! Itu baru awalnya Li! Kalau sudah mode romantis....
Yukari's PLAN
"Kyaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" jerit Sakura histeris menaiki roller coaster "Sakura? Kamu tidak apa-apa?" tanya Syaoran kawathir "i.. iya..." jawab Sakura seadanya "kita naik bianglala saja deh..." Syaoran mengajak Sakura menaiki bianglala.
Didalam bianglala mereka berbicara "Sakura... kamu tidak apa-apa?" Syaoran masih cemas "iya kok..." Sakura tersenyum lembut "Syaoran-kun..." panggil Sakura "ya?" tanggap Syaoran "aku sangat sayang padamu..." ucap Sakura.
"Ke...kenapa bilang seperti itu?" tanya Syaoran gagap "karena kau sangat baik, selalu memperhatikanku..." jawab Sakura tersenyum manis lalu mencium pipi Syaoran, Syaoran hanya diam lalu mencium Sakura balik... pas di bibirnya....
Normal POV
"Kya!!!!!!!!!! Romanticnya kelihatan!!!" seru Yukari girang terbayang-bayang kejadian itu "Uh... Yu... apa tidak berlebihan?" tanya Syaoran khawatir "Tenang saja! Justru belum tentu rencanaku berjalan dengan lancar! Itu tergantung Li, bagaimana kamu membentuk suasana" Yukari mengedipkan matanya.
"Itu sih kalau aku bisa, kalau enggak gimana?" tanya Syaoran "Li, cara menembak yang benar memang belum tentu bisa kamu lakukan, tetapi dalam bagian ketulusan suasana harus dibentuk dengan hati" jawab Yukari.
"Li, kita sudah sampai, aku ajak Sakura hanami ya~" ucap Yukari langsung ngacir "Ohayou Yukari-chan!" sapa Sakura riang "Ohayou Sakura-chan!" balas Yukari meletakkan tasnya "mau ikut aku dan Li hanami tidak?" tanyaku.
"Bo...boleh?" tanya Sakura tak yakin "tentu saja! Iya kan Li?" Yukari menatap Li yang sedang termenung, Li hanya menatap Yukari lalu menatap Sakura yang sedang tersenyum manis "I...iya" jawab Li dengan muka merah padam.
"Terimakasih!" balas Sakura "aku ajak Tomoyo-cha dan Eriol-kun ya?" Sakura melangkah menghampiri Tomoyo dan Eriol, Yukari dan Syaoran hanya mengangguk "Bagaimana Li? Nanti aku bakal nyuruh Tomoyo dan Eriol ninggalin kamu biar coba lebih serius" ujar Yukari.
Di hari Hanami dilaksanakan...
"Sakura, Li kami tinggal dulu ya~" ucap Yukari meninggalkan Syaoran dan Sakura "Kami mau beli jus dulu" sambung Yukari.
Eriol, Tomoyo, dan Yukari pu pergi dari sana "Hm.. tak kusangka kamu se-serius ini..." kata Tomoyo "Justru inilah kesempatanmu Tomoyo! Adegan 'Sakura's Lovely Date'!" seru Yukari.
Tanpa melewatkan kesempatan Tomoyo melesat pergi merekam Sakura dan Syaoran "Yukari-san, ada tidak apa-apa?" tanya Eriol.
"Tidak masalah kok!" jawab Yukari tanpa merasa terbeban "Lagipula... ini merupakan kesempatan emas untuk merekamnya! Iya kan Tomoyo?" Yukari meminta persertujuan Tomoyo.
"Karena itu dengan rasa terimakasih nanti aku akan membuatkanmu kostum!" seru Tomoyo "GLEK! Ahahaha..." Yukari sih mau gimana lagi, harus di-enjoy in...
"Ah... Sa.. Sakura.. mau makan dulu?" tanya Syaoran gugup, Sakura membalas dengan senyuman manis "Sakura.. sebenarnya..." Syaoran sih disuruh Yukari ngajak ke taman bermain.
"Mau... tidak ikut pergi ke-"
"Brak!" tiba-tiba suara kencang mengagetkan mereka "Sialan!" pekik Yukari, padahal rencananya baru jalan "Pohonnya... tumbang?" Sakura bingung dengan apa yang terjadi.
"Padahal pohonya masih muda..." pikir Syaoran "Bruk!" salah satu kotak bento jatuh, untung sudah ditutup yang bagian itu.
"Itu... adalah kartu 'Fast'" Yukari tiba-tiba muncul "Kartu dengan kecepatan tinggi tetapi juga lumayan kuat" sambung Eriol.
"Kenapa tau?" tanya Syaoran heran "Liat dari ciri-cirinya" jawab Yukari dan Eriol bersamaan. "Kalian.... kompak banget pengetahuannya...." ucap Sakura dan Syaoran barengan "Kalian juga... ngomong barengan, pikiran sama, pasangan cocok" balas Yukari dan Eriol dengan wajah serta nada datar.
CRING! Haruna menahan kartu 'Fast' yang mau menyerang Sakura dan Syaoran, sementara wajah mereka berdua merah bagai api "Jangan lengah...." ujar Haruna "Ya! Aku tidak boleh lengah merekam Sakura!" seru Tomoyo semangat.
GUBRAK! "Sakura, bisa pinjam kartu....'The Ball'?" tanya Yukari membuat semua orang disama kaget "Kamu kan bukan sang master! Tidak mungkin" kata Syaoran "Tenanglah Pangeran Sakura, aku pasti bisa" balas Yukari.
Sakura memberikan kartu 'The Ball' seraya memerah bersama Syaoran, "Aku akan menahan mereka dulu" ujar Haruna "Gerakan kartunya sangat cepat, kalian bisa saja terkena..." Haruna menyiapkan Dual Moon miliknya dan melawan 'Fast'.
Kartu ini berbentuk kilat... sehingga mata yang jeli dibutuhkan. Crang! Cring! Kilat beradu dengan Dual Moon milik Haruna.
Yukari melempar kartu 'The Ball' "The Ball!" seru Yukari mengetuk kartu, sebuah cahaya muncul, tetapi tiba-tiba menghilang.... Kartu The Ball Jatuh melayang pelan menuju tanah.
Sakura menatap kaget kartu itu bersama Syaoran dan Yukari "Kenapa...bisa?" gumam Syaoran, Yukari mengambil kartu itu, melempar kembali dan mengetuknya.
SAMA.
Hasilnya sama seperti tadi, Sakura meraih kartu The Ball yang ada di tanah ia ingin mengambil kartu yang lain "Jangan ganti kartunya... ini teka-teki yang harus kita pecahkan.
"Cuma kartu 'The Ball' yang seimbang dengan 'Fast' mereka sama-sama cepat....serangan 'The Ball' juga bagus..." ujar Eriol, Eriol melanjutkan kata-katanya "Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan... tetapi yang jelas kalian harus memecahkan teka-teki ini....
BAGAIMANAPUN CARANYA
Bagaimana lanjutan dari kisah ini? Apa jawaban dari teka-teki tak bisa menggunakan kartu 'The Ball'? Bisakah Sakura atau Yukari menggunakan kartu The Ball?
_____________________________________________________________________________
Yahuuuu~ Lama ga update *ditimpuk* Lama BANGET maksudnya.... well segini aja ya... maaf kalo pendek Jaa Ne! We'll meet in the next Chapter! Jaa Ne Minna!
-Sakura Blossom
Another Story of the Cardcaptors
Saturday, February 11, 2012
Sunday, December 25, 2011
Kosaka Yukari
Moshi-Moshi Minna! Saya Sakura Blossom, akan mengepost chara saya!
Sebenarnya ini hadiah Natal saya dari seorang teman dari situs TinierMe!
Nama tokoh saya disana juga Kosaka Yukari!
Nah ini dia gambarnya! Featuring : Kosaka Yukari
Bagaimana? Keren kan? *kayak dy yg gambar aja* Ini dia Yukari alias Yuka dengan rambut disanggul, bajunya theme kerajaan! Enjoy.
Merry Christmas Minna!
Wednesday, October 12, 2011
Haruna's Profile
Kisaragi Haruna
Tempat Lahir : Hong Kong
Ultah : 18 Februari
Gol. Darah : AB
Hobi : Fotografi, menggambar manga, baca novel dan ensiklopedia, berlatih pedang
Impian di Masa Depan : Mangaka/Fotografer/Sastrawan
Latar Kehidupan :
- Blasteran China-Jepang. Ayahnya, adalah ketua dari klan Wang yang memiliki relasi dengan klan Li. Ibunya adalah anggota klan Kisaragi di Fukuoka.
- Dia adalah anak baru di sekolah Sakura. Eriol yang telah mengirimkannya ke Jepang guna melindungi Sakura dan teman-temannya.
- Kesannya agak misterius. Haruna itu tidak begitu suka basa-basi.
- Dia tidak ikut campur dalam urusan hubungan Sakura dengan Syaoran.
- Riwayat Sekolahnya (sumpah, abal... tapi kalau mau tahu sejarah dia pindah sekolah ya ini bagiannya):
> Taman Kanak-Kanak di Hong Kong, 2003-2005
> Sekolah Dasar di Hong Kong, 2005-2011
> Sekolah Menengah Pertama di Tomoeda, 2011-sekarang
Kelebihan, Kelemahan dan Kemampuan :
- Nilai Bahasa Jepangnya hancur, sama seperti Syaoran dan Meilin. Biar begitu, tapi nilainya di pelajaran Sastra dan Sejarah sangatlah bagus.
- Menguasai Eastern Magic dan memiliki senjata yakni Shuang Yue atau Dual Moon.
- Haruna adalah orang yang ambidextrous dalam hal pedang. Dia menggunakan dua pedang.
- Haruna benci ikan mentah, otomatis dia benci sashimi dan sushi.
- Kemampuan menyanyi Haruna rendah. Dia jarang menyanyi. Tapi Haruna menguasai fotografi dan menggambar.
Sifat :
- Sadis. Untuk beberapa saat dia bisa menunjukkan kesadisannya di depan teman-temannya sendiri.
- Easy-going. Dia tidak pernah panik untuk hal apapun, lebih tepatnya hanya khawatir.
- Ceroboh. Kadang dia ceroboh, seperti salah menaruh barang.
- Ga suka basa-basi. Dia langsung to the point aja.
- Orang yang tipenya menyusun strategi dahulu sebelum bertindak.
- Jarang menunjukkan tangis atau wajah sedih, tapi ketika dia menunjukkannya dia benar-benar seperti menghayatinya.
Tempat Lahir : Hong Kong
Ultah : 18 Februari
Gol. Darah : AB
Hobi : Fotografi, menggambar manga, baca novel dan ensiklopedia, berlatih pedang
Impian di Masa Depan : Mangaka/Fotografer/Sastrawan
Latar Kehidupan :
- Blasteran China-Jepang. Ayahnya, adalah ketua dari klan Wang yang memiliki relasi dengan klan Li. Ibunya adalah anggota klan Kisaragi di Fukuoka.
- Dia adalah anak baru di sekolah Sakura. Eriol yang telah mengirimkannya ke Jepang guna melindungi Sakura dan teman-temannya.
- Kesannya agak misterius. Haruna itu tidak begitu suka basa-basi.
- Dia tidak ikut campur dalam urusan hubungan Sakura dengan Syaoran.
- Riwayat Sekolahnya (sumpah, abal... tapi kalau mau tahu sejarah dia pindah sekolah ya ini bagiannya):
> Taman Kanak-Kanak di Hong Kong, 2003-2005
> Sekolah Dasar di Hong Kong, 2005-2011
> Sekolah Menengah Pertama di Tomoeda, 2011-sekarang
Kelebihan, Kelemahan dan Kemampuan :
- Nilai Bahasa Jepangnya hancur, sama seperti Syaoran dan Meilin. Biar begitu, tapi nilainya di pelajaran Sastra dan Sejarah sangatlah bagus.
- Menguasai Eastern Magic dan memiliki senjata yakni Shuang Yue atau Dual Moon.
- Haruna adalah orang yang ambidextrous dalam hal pedang. Dia menggunakan dua pedang.
- Haruna benci ikan mentah, otomatis dia benci sashimi dan sushi.
- Kemampuan menyanyi Haruna rendah. Dia jarang menyanyi. Tapi Haruna menguasai fotografi dan menggambar.
Sifat :
- Sadis. Untuk beberapa saat dia bisa menunjukkan kesadisannya di depan teman-temannya sendiri.
- Easy-going. Dia tidak pernah panik untuk hal apapun, lebih tepatnya hanya khawatir.
- Ceroboh. Kadang dia ceroboh, seperti salah menaruh barang.
- Ga suka basa-basi. Dia langsung to the point aja.
- Orang yang tipenya menyusun strategi dahulu sebelum bertindak.
- Jarang menunjukkan tangis atau wajah sedih, tapi ketika dia menunjukkannya dia benar-benar seperti menghayatinya.
Yukari's Profile
Kosaka Yukari
Ultah: 30 November
Bintang: Sagitarius
Gol. Darah: O
Hobi: Baca komik, membongkar misteri, internetan, belajar sejarah Cardcaptor. dll, ngebantai orang yang kuran ajaran
Latar Kehidupan:
-Orang Jepang asli
-Cardcaptor yang dijanjikan
-Pernah membantu pihak kepolisian
-Latar asli kehiduopan Yukari tidak jelas dan tidak pasti tetapi ia bilang ia seorang yatim piatu
-Tahu tentang perasaan Li yang sangat mendalam pada Sakura
-Senjatanya adalah sebuah tongkat matahari berwarna keemasan
Kelebihan, Kemampuan, Kelemahan:
-Bodoh dalam Senam lantai - tapi kalau marah jago
-Menguasai berbagai jenis bahasa
-Pandai mengatur Strategi
-Kadang-kadang suka gak ngerjain tugas sekolah
-Pintar dalam sejarah, bahkan dia tahu sendiri bahwa dia seorang Cardcaptor dari mimpi dan informasi yang ia dapat dari sejarah
-Pandai mencari alasan
-Kalau marah bisa membantai 10 berandalan sekaligus dengan tangan kosong
-Kadang-kadang tidak disiplin sehingga barang-barang miliknya hampir hilang
Sifat:
-Cuek tapi sebenarnya pedulian
-Kalau sudah berpengalaman selalu tenang
-Suka penasaran
-Paling benci sama yang namanya kejahatan (Karena pernah difitnah saat bertugas dikepolisian)
-Pemberani
-Kalau udah asyik internetan susah disuruh berhenti
-Cepet emosi kalau udah ada yang ngajak berantem
-Kalau marah galak banget
Ultah: 30 November
Bintang: Sagitarius
Gol. Darah: O
Hobi: Baca komik, membongkar misteri, internetan, belajar sejarah Cardcaptor. dll, ngebantai orang yang kuran ajaran
Latar Kehidupan:
-Orang Jepang asli
-Cardcaptor yang dijanjikan
-Pernah membantu pihak kepolisian
-Latar asli kehiduopan Yukari tidak jelas dan tidak pasti tetapi ia bilang ia seorang yatim piatu
-Tahu tentang perasaan Li yang sangat mendalam pada Sakura
-Senjatanya adalah sebuah tongkat matahari berwarna keemasan
Kelebihan, Kemampuan, Kelemahan:
-Bodoh dalam Senam lantai - tapi kalau marah jago
-Menguasai berbagai jenis bahasa
-Pandai mengatur Strategi
-Kadang-kadang suka gak ngerjain tugas sekolah
-Pintar dalam sejarah, bahkan dia tahu sendiri bahwa dia seorang Cardcaptor dari mimpi dan informasi yang ia dapat dari sejarah
-Pandai mencari alasan
-Kalau marah bisa membantai 10 berandalan sekaligus dengan tangan kosong
-Kadang-kadang tidak disiplin sehingga barang-barang miliknya hampir hilang
Sifat:
-Cuek tapi sebenarnya pedulian
-Kalau sudah berpengalaman selalu tenang
-Suka penasaran
-Paling benci sama yang namanya kejahatan (Karena pernah difitnah saat bertugas dikepolisian)
-Pemberani
-Kalau udah asyik internetan susah disuruh berhenti
-Cepet emosi kalau udah ada yang ngajak berantem
-Kalau marah galak banget
Chapter 5: The Man Who Makes The Clow Card is...
Kring!!!!!!!Bel pulang sekolah berbunyi, itu berarti Sakura, Sayoran, Haruna, dan Yukari akan menemui orang yang menyerang mereka kemarin "Syaoran...jadi kita pergi sekarang?" tanya Sakura "ya" jawab Syaoran datar.
Mereka berjalan menuju gedung belakang sekolah, setelah mereka sampai mata Yukari menangkap seorang laki-laki dengan jubah hitam "ternyata, kalian berani juga menerima tantanganku..." seringai orang itu licik "apa maksudmu membuat clow card yang baru lagi?!" tanya Syaoran emosi.
"Oh... ternyata kau bersemangat sekali bocah..."orang itu masih berada pada tampang liciknya "sudahlah, Syaoran-kun, kamu harus bersabar dulu, Jangan gegabah!" Sakura menggenggam lengan Syaoran erat "ukh..." Syaoran akhirnya mengalah.
"Ah... ternyata kau termasuk gegabah setelah marah ya?"tanya orang itu licik"grr...."geram Syaoran"sudahlah Li, sabar saja..."kata Yukari santai "kok kamu bisa santai disaat begini?" Syaoran cengo mendengar nada santai Yukari.
"Sabar dulu, kita susun strategi, lalu baru kita kalahkan dia..." jawab Yukari "tapi sayang sekali, waktu mengobrol cukup sampai disini saja!" orang itu mengeluarkan sebuah kartu dari sakunya "bersiaplah untuk bertarung, The Absorb....."ucap orang itu.
"Ah? Kartu apa lagi itu..." Yukari hanya santai tak peduli keadaan "ampun deh, dia udah ngeluarin kartu kamu masih santai?" Syaoran cengo part 2 "kamu ternyata suka juga bermain-main....gadis kecil..." kata orang itu.
"Terserah..." Yukari masih cuek "jangan meremehkanku, Asorb! Serap kekuatan mereka!" perintah laki-laki misterius itu, semua langsung menghindar kebelakang "musuh kita kuat juga.... Dual Moon!" Haruna mengeluarkan dual moon miliknya.
"Ya, kita sebaiknya mengeluarkan senjata dulu" Yukari mengeluarkan kalungnya "Aku Yukari Cardcaptor terpilih, kuperintahkan untuk mengeluarkan tongkat ajaib matahari atas kontrak kita! Yukari's Sun Wand!" seru Yukari, tongkat matahari berwarna keemasan miliknya muncul.
"Sakura, kamu juga, keluarkan tongkatmu" Yukari menatap Sakura "iya! Aku Sakura master baru kalian dari clow card yang berubah menjadi Sakura card, atas kontrak kita kuperintahkan untuk mengeluarkan tongkat ajaib bintang! Sakura's Star Wand!" seru Sakura.
Keluarlah sebuah tongkat bintang berwarna pink "Jadi, kau sang master card yang baru ya? Asorb! Serap kekuatan gadis itu!" perintah orang berutudng itu, seketika sebuah cahaya melesat ke arah Sakura "Kyaaa....!!!!" seru Sakura "awas!" Syaoran melompat kearah Sakura.
SYUT........."Bunyi apa itu?" tanya Sakura masih menutupi matanya "Tenaga, dan kekuatan Spirtual Li-san diserap" jawab Haruna "Sakura, lihat itu" Yukari menunjuk Syaoran yang tergeletak lemas karena tenaganya diserap.
"Syaoran-kun!!!" seru Sakura kaget "Sakura... ha..hati-hati... di...dia... berba...haya..." ucap Syaoran tersengal-sengal sebelum pingsan "Syaoran! Kalau begini tak akan kumaafkan!!!" seru Sakura marah.
GREB!!! Yukari mencengkram bahu Sakura "Sakura, sabar dulu... kita tidak boleh buru-buru Syaoran hanya pingsan..."Yukai mencegah Sakura menyerang "Tapi Syaoran sudah begitu! Kalau Syaoran mati bagaimana?!" Sakura panik karena tenaga serta kekuatan spirtual Syaoran diserap.
"Sudahlah Syaoran-kun, kamu harus bersabar dulu, kita tidak boleh gegabah!" Yukari meniru perkataan Sakura barusa, gadis beriris jingga itu tersenyum menang "ukh..." Sakura sudah mentok memberi alasan .
"Kamu sendiri bilang harus sabar dan jangan gegabah kan? Li, sudah bilang padamu agar hati-hati, kalau kamu terjun tanpa pikir panjang justru kau akan celaka dan Li makin sedih!" Yukari terus menceramahi Sakura.
"Apa kau tahu apa yang kurasakan sekarang?!" Sakura tidak mau kalah, dia tetap ngotot mau bertarung langsung "Ya, aku tahu, karena aku juga pernah kehilangan orang tuaku dengan cara seperti ini..." samar-samar ada aira mata di mata Yukari, ia segera menghapusnya.
"Baiklah..." gadis bermata emerald itu mengalah "Sakura, Haruna kemari... aku ada ide" Yukari memanggil kedua gadis itu lalu membisikan sesuatu "apa ini bisa dilakukan? Aku belum pernah mencoba 4 sekaligus" Sakura khawatir akan rencanaYukari.
"Kalau begitu pikir cara lain, di otakku hanya ada ide ini" Yukari langsung memberi alasan yang kuat "Baik..." Sakura hanya bisa mangalah "Kalau begitu aku akan hati-hati..." kata Haruna "kau adalah kunci kemenangan kita kali ini...Mulai Rencana!" seru Yukari.
HUP!!! Haruna mulai berloncatan untuk mengalihkan perhatian orang berjubah itu "Ah... kau mau menipuku? Mau memancing perhatianku? Sayang sekali..." orang itu tahu maksud Haruna berloncatan di pohon-pohon, tetapi Yukari malah tersenyum.
"Rasakan ini!" seru Haruna memulai pertarungan jarang dekat "sungguh bodoh jika kau melawanku dengan cara seperti ini... asorb! Serang gadis ini!" perintah orang berjubah itu, Haruna tersenyum "Yukari! Sakura sekarang!" seru Sakura melompat.
"Windy! Firey! buatlah kombinasi antara elemen kalian berdua!!!" seru Sakura
"Watery!Earth! buatlah kombinasi antara elemen kalian berdua!!!" Seru Yukari
"Serangan empat elemen!!!" seru kedua gadis itu lantang sambil mengarahkan tongkat mereka ke arah sasaran "sayang sekali kamu tak mungkin mengejarku.." orang itu meloncat-loncat di pohon-pohon disekitar situ.
Asorb yang berbentuk cahaya sekilas mangikuti tuannya "enak saja!" Sakura dan Yukari segera mengubah cara menyerang yaitu memutar arah tongkat mereka tanpa sasaran mengikuti gerak jarum jam, karena mereka memutar dengan cepat, Sakura berhasil mengalahkan orang berjubah itu.
"Kau... lain kali tak akan kumaafkan!" orang itu menghilang dalam sekejap meninggalkan Asorb "Akhirnya asorb bisa dikalahkan!" seru Sakura girang "Yukari, ini milikmu kau kan yang sudah mengalahkan orang berjubah itu" Sakura menyerahkan kartu.
"Tidak itu milikmu..." Yukari hanya menolak "tetapi kalau tidak ada kau kita bisa kalah" Sakura memberi alasan jitu "baiklah... kau menag dariku kali ini..." Yukari tersenyum mengambil kartu itu "ayo kita bawa Li" Haruna menambahkan karena melihat Li yang sudah semakin parah "oh iya! Ayo! Nanti li kenapa-napa!" Sakura langsung menggotong Li pergi.
Sedangkan Tomoyo? Dia bersembunyi mereka Sakura yang sedang bertarung tadi "Ah... Sakura manis sekali..." ucap Tomoyo gembira "Yukari! Apa kamu tahu cara menyembuhkan Syaoran-kun?" tanya Sakura bingung.
"Ya, kalau tenaga sudah diserap jadi harus memakai ini Yukari mengeluarkan sebuah tabung kecil berisi kekuatan Syaoran lalu diminumkan kepada Syaoran "argh... aku dimana?" tanya Syaoran yang baru sadar "Syaoran!" seru Sakura menangis bahagia.
Sakura memeluk Syaoran sambil menangis, dan apa yang terjadi? Aha! Syaoran pingsan memerah.. "Syaoran bertahanlah!" Sakura langsung mencoba menyadarkan Syaoran yang merah pingsan "hahaha... Sakura dia tidak apa-apa.. hanya kena serangan cinta" Yukari hanya seyam senyum.
--------------------------------------------------------------------------
Maaf kalau lama diupdate! Minna-san, maaf kalau dibagian ini agak lebay atau ga jelas tapi pokoknya trimakasih sudah mau membaca fanfic ini! Arigatto!!!
-Blossom Sakura-
Mereka berjalan menuju gedung belakang sekolah, setelah mereka sampai mata Yukari menangkap seorang laki-laki dengan jubah hitam "ternyata, kalian berani juga menerima tantanganku..." seringai orang itu licik "apa maksudmu membuat clow card yang baru lagi?!" tanya Syaoran emosi.
"Oh... ternyata kau bersemangat sekali bocah..."orang itu masih berada pada tampang liciknya "sudahlah, Syaoran-kun, kamu harus bersabar dulu, Jangan gegabah!" Sakura menggenggam lengan Syaoran erat "ukh..." Syaoran akhirnya mengalah.
"Ah... ternyata kau termasuk gegabah setelah marah ya?"tanya orang itu licik"grr...."geram Syaoran"sudahlah Li, sabar saja..."kata Yukari santai "kok kamu bisa santai disaat begini?" Syaoran cengo mendengar nada santai Yukari.
"Sabar dulu, kita susun strategi, lalu baru kita kalahkan dia..." jawab Yukari "tapi sayang sekali, waktu mengobrol cukup sampai disini saja!" orang itu mengeluarkan sebuah kartu dari sakunya "bersiaplah untuk bertarung, The Absorb....."ucap orang itu.
"Ah? Kartu apa lagi itu..." Yukari hanya santai tak peduli keadaan "ampun deh, dia udah ngeluarin kartu kamu masih santai?" Syaoran cengo part 2 "kamu ternyata suka juga bermain-main....gadis kecil..." kata orang itu.
"Terserah..." Yukari masih cuek "jangan meremehkanku, Asorb! Serap kekuatan mereka!" perintah laki-laki misterius itu, semua langsung menghindar kebelakang "musuh kita kuat juga.... Dual Moon!" Haruna mengeluarkan dual moon miliknya.
"Ya, kita sebaiknya mengeluarkan senjata dulu" Yukari mengeluarkan kalungnya "Aku Yukari Cardcaptor terpilih, kuperintahkan untuk mengeluarkan tongkat ajaib matahari atas kontrak kita! Yukari's Sun Wand!" seru Yukari, tongkat matahari berwarna keemasan miliknya muncul.
"Sakura, kamu juga, keluarkan tongkatmu" Yukari menatap Sakura "iya! Aku Sakura master baru kalian dari clow card yang berubah menjadi Sakura card, atas kontrak kita kuperintahkan untuk mengeluarkan tongkat ajaib bintang! Sakura's Star Wand!" seru Sakura.
Keluarlah sebuah tongkat bintang berwarna pink "Jadi, kau sang master card yang baru ya? Asorb! Serap kekuatan gadis itu!" perintah orang berutudng itu, seketika sebuah cahaya melesat ke arah Sakura "Kyaaa....!!!!" seru Sakura "awas!" Syaoran melompat kearah Sakura.
SYUT........."Bunyi apa itu?" tanya Sakura masih menutupi matanya "Tenaga, dan kekuatan Spirtual Li-san diserap" jawab Haruna "Sakura, lihat itu" Yukari menunjuk Syaoran yang tergeletak lemas karena tenaganya diserap.
"Syaoran-kun!!!" seru Sakura kaget "Sakura... ha..hati-hati... di...dia... berba...haya..." ucap Syaoran tersengal-sengal sebelum pingsan "Syaoran! Kalau begini tak akan kumaafkan!!!" seru Sakura marah.
GREB!!! Yukari mencengkram bahu Sakura "Sakura, sabar dulu... kita tidak boleh buru-buru Syaoran hanya pingsan..."Yukai mencegah Sakura menyerang "Tapi Syaoran sudah begitu! Kalau Syaoran mati bagaimana?!" Sakura panik karena tenaga serta kekuatan spirtual Syaoran diserap.
"Sudahlah Syaoran-kun, kamu harus bersabar dulu, kita tidak boleh gegabah!" Yukari meniru perkataan Sakura barusa, gadis beriris jingga itu tersenyum menang "ukh..." Sakura sudah mentok memberi alasan .
"Kamu sendiri bilang harus sabar dan jangan gegabah kan? Li, sudah bilang padamu agar hati-hati, kalau kamu terjun tanpa pikir panjang justru kau akan celaka dan Li makin sedih!" Yukari terus menceramahi Sakura.
"Apa kau tahu apa yang kurasakan sekarang?!" Sakura tidak mau kalah, dia tetap ngotot mau bertarung langsung "Ya, aku tahu, karena aku juga pernah kehilangan orang tuaku dengan cara seperti ini..." samar-samar ada aira mata di mata Yukari, ia segera menghapusnya.
"Baiklah..." gadis bermata emerald itu mengalah "Sakura, Haruna kemari... aku ada ide" Yukari memanggil kedua gadis itu lalu membisikan sesuatu "apa ini bisa dilakukan? Aku belum pernah mencoba 4 sekaligus" Sakura khawatir akan rencanaYukari.
"Kalau begitu pikir cara lain, di otakku hanya ada ide ini" Yukari langsung memberi alasan yang kuat "Baik..." Sakura hanya bisa mangalah "Kalau begitu aku akan hati-hati..." kata Haruna "kau adalah kunci kemenangan kita kali ini...Mulai Rencana!" seru Yukari.
HUP!!! Haruna mulai berloncatan untuk mengalihkan perhatian orang berjubah itu "Ah... kau mau menipuku? Mau memancing perhatianku? Sayang sekali..." orang itu tahu maksud Haruna berloncatan di pohon-pohon, tetapi Yukari malah tersenyum.
"Rasakan ini!" seru Haruna memulai pertarungan jarang dekat "sungguh bodoh jika kau melawanku dengan cara seperti ini... asorb! Serang gadis ini!" perintah orang berjubah itu, Haruna tersenyum "Yukari! Sakura sekarang!" seru Sakura melompat.
"Windy! Firey! buatlah kombinasi antara elemen kalian berdua!!!" seru Sakura
"Watery!Earth! buatlah kombinasi antara elemen kalian berdua!!!" Seru Yukari
"Serangan empat elemen!!!" seru kedua gadis itu lantang sambil mengarahkan tongkat mereka ke arah sasaran "sayang sekali kamu tak mungkin mengejarku.." orang itu meloncat-loncat di pohon-pohon disekitar situ.
Asorb yang berbentuk cahaya sekilas mangikuti tuannya "enak saja!" Sakura dan Yukari segera mengubah cara menyerang yaitu memutar arah tongkat mereka tanpa sasaran mengikuti gerak jarum jam, karena mereka memutar dengan cepat, Sakura berhasil mengalahkan orang berjubah itu.
"Kau... lain kali tak akan kumaafkan!" orang itu menghilang dalam sekejap meninggalkan Asorb "Akhirnya asorb bisa dikalahkan!" seru Sakura girang "Yukari, ini milikmu kau kan yang sudah mengalahkan orang berjubah itu" Sakura menyerahkan kartu.
"Tidak itu milikmu..." Yukari hanya menolak "tetapi kalau tidak ada kau kita bisa kalah" Sakura memberi alasan jitu "baiklah... kau menag dariku kali ini..." Yukari tersenyum mengambil kartu itu "ayo kita bawa Li" Haruna menambahkan karena melihat Li yang sudah semakin parah "oh iya! Ayo! Nanti li kenapa-napa!" Sakura langsung menggotong Li pergi.
Sedangkan Tomoyo? Dia bersembunyi mereka Sakura yang sedang bertarung tadi "Ah... Sakura manis sekali..." ucap Tomoyo gembira "Yukari! Apa kamu tahu cara menyembuhkan Syaoran-kun?" tanya Sakura bingung.
"Ya, kalau tenaga sudah diserap jadi harus memakai ini Yukari mengeluarkan sebuah tabung kecil berisi kekuatan Syaoran lalu diminumkan kepada Syaoran "argh... aku dimana?" tanya Syaoran yang baru sadar "Syaoran!" seru Sakura menangis bahagia.
Sakura memeluk Syaoran sambil menangis, dan apa yang terjadi? Aha! Syaoran pingsan memerah.. "Syaoran bertahanlah!" Sakura langsung mencoba menyadarkan Syaoran yang merah pingsan "hahaha... Sakura dia tidak apa-apa.. hanya kena serangan cinta" Yukari hanya seyam senyum.
--------------------------------------------------------------------------
Maaf kalau lama diupdate! Minna-san, maaf kalau dibagian ini agak lebay atau ga jelas tapi pokoknya trimakasih sudah mau membaca fanfic ini! Arigatto!!!
-Blossom Sakura-
Friday, October 7, 2011
Chapther 4: Prepare for the next Battle to get Clow card!
"Berarti kita harus selalu siap bertarung kapanpun ya...." ucap Yukari "itu betul sekali, kita tidak boleh lengah sekalipun..." kata Haruna "oh...kita kedatangan tamu ya?" tanya Kero tiba-tiba muncul "Kero-chan!!!" seru Sakura kaget.
"Eh? Mahluk apa itu? Canggih sekali, seperti boneka yang memiliki chip spesial...."ujar Yukari kagum "APA???!!!" Kero tidak terima dengan perkataan Yukari barusan "Hebat juga, bisa marah segala boneka ini..." gumam Yukari.
"Apa?! Jangan sembarangan! Aku adalah Kerberos sang dewa penjaga kartu clow!!!" seru Kero bangga "oh...ternyata kamu dewa penjaga...soalnya kau mirip sekali dengan boneka..." ucap Yukari "apa?!" Kero marah-marah.
"Ah!! Sudah ada gadis baru ini sedangkan bocah ini datang lagi? Hei, bocah...akhirnya sakura juga kan yang mendapatkan clow card..." Kero pamer karena menang dari Syaoran "apa? Dasar Boneka!" balas Syaoran tidak mau kalah.
"Bocah!"
"Boneka!"
"Bocah!"
"Boneka!"
Begitulah ributnya kalau dua mahkluk ini sudah bertemu dan bertengkar "Sudah...tidak usah berkelahi..." ucap Sakura menengahi pertengakaran sebagai juru damai "Tapi kalau begini aku bisa membuatkan kostum baru lagi untuk Sakura!" seru Tomoyo kegirangan.
"Eh...Tomoyo..." Sakura sweatdrop karena hobi Tomoyo yang rajin membuatkannya kostum "kalau aku ingin makan kue Tomoyo-chan lagi~"Kero sudah membayangkan kue-kue lezat buatan Tomoyo "Kalau begitu aku harus pulang dulu..."ucap Yukari bangkit dari tempat duduk.
"Eh, baiklah... Yukari rumahmu dimana?" tanya Sakura "Apartemen Kyogaku" jawab Yukari "orang tuamu?" tanya Sakura lagi "meninggal" jawab Yukari lagi seraya menuju pintu rumah "terimakasih sudah mengundangku..."Yukari mengucapkan terimakasih dan berjalan menuju rumahnya.
"Ne...ternyata bocah itu yatim piatu ya?" Kero-chan memecah keheningan sambil mengunyah permen yang entah dia dapat darimana "Ah... aku jadi tidak enak menanyakan Yukari soal itu..." gumam Sakura "sudahlah, bocah itu juga sudah mengejekku boneka" Kero terus mengunyah permen.
"Kalau begitu aku pulang dulu ya, sebenarnya aku juga satu apartemen dengan Kosaka sih..." Syaoran berjalan menuju pintu rumah "ah, hati-hati ya Syaoran" Sakura tersenyum, manis sekali...sampai membuat Syaoran merah padam.
Ya..." Syaoran hanya berkata seadanya saking malunya "Kalau begitu aku juga pulang ya!" pamit Tomoyo lalu pulang ke rumahnya.
Esok Harinya...
"Ohayou, Yukari-chan" sapa Sakura "Ohayou, Sakura" balas Yukari sambil masih membaca sebuah buku "Buku apa itu?" tanya Sakura "hanya sebuah novel kok" jawab Yukari masih fokus membaca "Oh...Ohayou Tomoyo-chan!" Sakura berjalan ke tempat dudukya.
"Ohayou Sakura-chan!" ucap Tomoyo girang "Ohayou Syaoran-kun!" Sapa Sakura dengan senyum manisnya membuat Syaoran merah padam lagi "O..Ohayou..." Syaoran masih malu "Haruna kemana kok belum datang? Biasanya dia datang lumayan pagi..." tanya Sakura.
"Aku juga tidak tahu, padahal aku dan Haruna searah..." jawab Yukari "ya kan, Li?" Yukari meminta persetujuan Li, mereka kan satu apartemen hanya Yukari lantai 12 sedangkan Syaoran lantai 9, tetapi mereka sempat saja bisa berangkat bareng.
"Ya" kata Syaoran datar. GRAK!!! . "Sedikit lengah nyawa melayang..." ucap Haruna tiba-tiba muncul, ia sepertinya sedikit kelelahan "ada apa?" tanya Yukari menutup bukunya "lihat ini..." Haruna menunjukan sebuah kertas.
Datanglah ke gedung belakang sekolah setelah pulang sekolah untuk mendapatkan Clow Card yang baru.
"Ini pasti dari orang yang kemarin kita lawan" ucap Yukari santai "kok kamu bisa santai?" tanya Syaoran heran, dalam keadaan begini nada masih saja santai "itu hal biasa kok..." jawab Yukari "biasa apanya?" Syaoran masih heran "aku sering sekali membantu kepolisian, kalau begini hanya hal biasa..." ucap Yukari santai.
"Wah! Akhirnya ada orang berpengalaman!" Sakura menatap Yukari kagum "ya, ngomong-ngomong, Tomoyo, kok kau dari tadi tidak bicara-bicara?" tanya Yukari "iya, itu betul" Haruna ikut bicara "aku sedang membuat design baju untuk Sakura-chan!" jawab Tomoyo girang.
"Lalu aku harus membeli handycam model terbaru dengan kualitas tinggi untuk merekam Sakura-chan~ ah...itu adalah kebahagiaanku~" Tomoyo berangan-angan Sakura memakai baju buatannya "eh... Tomoyo-chan..." Sakura hanya bisa geleng-geleng kepala dengan hobi Tomoyo.
"Pokoknya nanti siang kita akan pergi untuk menyelidiki clow card baru itu" ujar Haruna, tiba-tibal bel berbunyi, "Murid-murid mari kita mulai pelajaran bahasa inggris!" seru Shiraishi-sensei "Baik sensei!" pelajaran dimulai dengan penjelasan awal Shiraishi-sensei lalu diiringi soal.
Darimana Yukari tahu bahwa Ia seorang cardcaptor? Sebenarnya siapa laki-laki mencurigakan yang membuat clow card baru? Apakah yang akan terjadi setelah pulang sekolah nanti?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minna-san! Akhirnya chap 4 selesai maaf kalau selalu pendek seperti biasanya -_-'' -3 Mohon maaf kalau romancenya belum terlalu kelihatan! Hanya Syaoran yang selalu blushing.... tetap kami para author selalu berusaha membuat yang terbaik!!! YOSH!!!
Nb:
Apartemen Kyogaku adalah nama apartemen karangan saya, maaf kalau aneh...
-Blossom Sakura-
"Eh? Mahluk apa itu? Canggih sekali, seperti boneka yang memiliki chip spesial...."ujar Yukari kagum "APA???!!!" Kero tidak terima dengan perkataan Yukari barusan "Hebat juga, bisa marah segala boneka ini..." gumam Yukari.
"Apa?! Jangan sembarangan! Aku adalah Kerberos sang dewa penjaga kartu clow!!!" seru Kero bangga "oh...ternyata kamu dewa penjaga...soalnya kau mirip sekali dengan boneka..." ucap Yukari "apa?!" Kero marah-marah.
"Ah!! Sudah ada gadis baru ini sedangkan bocah ini datang lagi? Hei, bocah...akhirnya sakura juga kan yang mendapatkan clow card..." Kero pamer karena menang dari Syaoran "apa? Dasar Boneka!" balas Syaoran tidak mau kalah.
"Bocah!"
"Boneka!"
"Bocah!"
"Boneka!"
Begitulah ributnya kalau dua mahkluk ini sudah bertemu dan bertengkar "Sudah...tidak usah berkelahi..." ucap Sakura menengahi pertengakaran sebagai juru damai "Tapi kalau begini aku bisa membuatkan kostum baru lagi untuk Sakura!" seru Tomoyo kegirangan.
"Eh...Tomoyo..." Sakura sweatdrop karena hobi Tomoyo yang rajin membuatkannya kostum "kalau aku ingin makan kue Tomoyo-chan lagi~"Kero sudah membayangkan kue-kue lezat buatan Tomoyo "Kalau begitu aku harus pulang dulu..."ucap Yukari bangkit dari tempat duduk.
"Eh, baiklah... Yukari rumahmu dimana?" tanya Sakura "Apartemen Kyogaku" jawab Yukari "orang tuamu?" tanya Sakura lagi "meninggal" jawab Yukari lagi seraya menuju pintu rumah "terimakasih sudah mengundangku..."Yukari mengucapkan terimakasih dan berjalan menuju rumahnya.
"Ne...ternyata bocah itu yatim piatu ya?" Kero-chan memecah keheningan sambil mengunyah permen yang entah dia dapat darimana "Ah... aku jadi tidak enak menanyakan Yukari soal itu..." gumam Sakura "sudahlah, bocah itu juga sudah mengejekku boneka" Kero terus mengunyah permen.
"Kalau begitu aku pulang dulu ya, sebenarnya aku juga satu apartemen dengan Kosaka sih..." Syaoran berjalan menuju pintu rumah "ah, hati-hati ya Syaoran" Sakura tersenyum, manis sekali...sampai membuat Syaoran merah padam.
Ya..." Syaoran hanya berkata seadanya saking malunya "Kalau begitu aku juga pulang ya!" pamit Tomoyo lalu pulang ke rumahnya.
Esok Harinya...
"Ohayou, Yukari-chan" sapa Sakura "Ohayou, Sakura" balas Yukari sambil masih membaca sebuah buku "Buku apa itu?" tanya Sakura "hanya sebuah novel kok" jawab Yukari masih fokus membaca "Oh...Ohayou Tomoyo-chan!" Sakura berjalan ke tempat dudukya.
"Ohayou Sakura-chan!" ucap Tomoyo girang "Ohayou Syaoran-kun!" Sapa Sakura dengan senyum manisnya membuat Syaoran merah padam lagi "O..Ohayou..." Syaoran masih malu "Haruna kemana kok belum datang? Biasanya dia datang lumayan pagi..." tanya Sakura.
"Aku juga tidak tahu, padahal aku dan Haruna searah..." jawab Yukari "ya kan, Li?" Yukari meminta persetujuan Li, mereka kan satu apartemen hanya Yukari lantai 12 sedangkan Syaoran lantai 9, tetapi mereka sempat saja bisa berangkat bareng.
"Ya" kata Syaoran datar. GRAK!!! . "Sedikit lengah nyawa melayang..." ucap Haruna tiba-tiba muncul, ia sepertinya sedikit kelelahan "ada apa?" tanya Yukari menutup bukunya "lihat ini..." Haruna menunjukan sebuah kertas.
Datanglah ke gedung belakang sekolah setelah pulang sekolah untuk mendapatkan Clow Card yang baru.
"Ini pasti dari orang yang kemarin kita lawan" ucap Yukari santai "kok kamu bisa santai?" tanya Syaoran heran, dalam keadaan begini nada masih saja santai "itu hal biasa kok..." jawab Yukari "biasa apanya?" Syaoran masih heran "aku sering sekali membantu kepolisian, kalau begini hanya hal biasa..." ucap Yukari santai.
"Wah! Akhirnya ada orang berpengalaman!" Sakura menatap Yukari kagum "ya, ngomong-ngomong, Tomoyo, kok kau dari tadi tidak bicara-bicara?" tanya Yukari "iya, itu betul" Haruna ikut bicara "aku sedang membuat design baju untuk Sakura-chan!" jawab Tomoyo girang.
"Lalu aku harus membeli handycam model terbaru dengan kualitas tinggi untuk merekam Sakura-chan~ ah...itu adalah kebahagiaanku~" Tomoyo berangan-angan Sakura memakai baju buatannya "eh... Tomoyo-chan..." Sakura hanya bisa geleng-geleng kepala dengan hobi Tomoyo.
"Pokoknya nanti siang kita akan pergi untuk menyelidiki clow card baru itu" ujar Haruna, tiba-tibal bel berbunyi, "Murid-murid mari kita mulai pelajaran bahasa inggris!" seru Shiraishi-sensei "Baik sensei!" pelajaran dimulai dengan penjelasan awal Shiraishi-sensei lalu diiringi soal.
Darimana Yukari tahu bahwa Ia seorang cardcaptor? Sebenarnya siapa laki-laki mencurigakan yang membuat clow card baru? Apakah yang akan terjadi setelah pulang sekolah nanti?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minna-san! Akhirnya chap 4 selesai maaf kalau selalu pendek seperti biasanya -_-'' -3 Mohon maaf kalau romancenya belum terlalu kelihatan! Hanya Syaoran yang selalu blushing.... tetap kami para author selalu berusaha membuat yang terbaik!!! YOSH!!!
Nb:
Apartemen Kyogaku adalah nama apartemen karangan saya, maaf kalau aneh...
-Blossom Sakura-
Chapter 3 : The New Clow Cards
Yukari duduk di sebelah bangku Haruna. Dia sempat melemparkan senyum kearahnya. Haruna jelas tahu siapa Yukari itu, dan sesekali Haruna menatap Yukari. "Emm... Kisaragi-san... Habis ini ada pelajaran apa ya?" tanya Yukari yang membuat Haruna sedikit terkejut.
"Hm? Habis ini adalah pelajaran Olahraga. 10 menit lagi mau bel..." ujar Haruna. Benar apa yang dikatakannya, 10 menit kemudian bel pergantian pelajaran berbunyi.
"Baiklah, murid-murid! Selamat siang." Shiraishi-sensei meninggalkan kelas, sementara itu semua murid bergegas untuk berganti baju.
"Sakura-chan, ayo!" kata Tomoyo yang sudah siap.
"Iya... Eh, Haruna..." Sakura menghampiri Haruna yang sedang berjalan bersama Yukari. Mereka kelihatannya akrab dan saling bersenda gerau. Ya iyalah, mereka 'kan duduknya sebelahan.
"Ada apa, Sakura?" tanya Haruna yang agak heran sedikit.
"Oh, tidak ada apa-apa! Apakah nanti kamu mau datang ke rumahku sebentar? Ada sesuatu yang ingin kuberitahu..." ucap Sakura pelan.
"Baiklah. Nanti aku ke rumahmu, sekarang lebih baik kita ganti baju dahulu." Sakura, Tomoyo, Haruna dan Yukari pun berganti baju mereka, dari seragam ke baju olahraga. Setelah itu mereka kembali ke kelas dan mengambil botol minum, lalu berlari ke lapangan.
Hari ini olahraganya adalah bola voli. Kebetulan sekali, Sakura dan Tomoyo yang disuruh untuk mengambil bolanya. Di lain pihak, seorang cowok tengah duduk di pohon dekat sekolah. Dia tersenyum licik, kemudian dia mengangkat tongkatnya. Terciptalah selembar kartu dan merasuki bola-bola yang dibawa oleh Sakura dan Tomoyo. "Selamat bermain, The Ball..." ucap cowok itu licik.
Bola-bola voli itu pun berterbangan dan menyerang beberapa murid. Tentu saja, Sakura terkejut. "Apa yang terjadi?! Bolanya bisa bergerak!" seru Sakura menghindari serangan bola-bola voli itu.
"Sakura, keluarkan The Sleep." ujar Haruna. Sepertinya dia punya sebuah rencana, dan Sakura pun dengan segera mengeluarkan kartu The Sleep. Semua murid pun tertidur, kecuali Sakura, Tomoyo, Syaoran, Haruna dan Yukari.
"Itu kartu Clow," Haruna menunjuk bola-bola itu dan merasakan presensi kartu Clow. "Kartu ini merasuki bola-bola voli itu."
Sementara itu, Syaoran yang kaget melihat semua murid tertidur menyadari bahwa Sakura akan mengambil sebuah tindakan. Dia berlari ke arah Sakura dengan gelisah. "Sakura? Apa kau tidak apa-apa?" tanya Syaoran. Dia juga kaget melihat Haruna dan Yukari sama sekali tidak tertidur.
"Kaget, Li-san?" tanya Yukari menatap mata Syaoran.
"Kau tidak mengetahuinya?" tambah Haruna.
"Aku tidak apa-apa... Ah, Syaoran. Mereka berdua itu..." Sakura ingin saja memberitahu Syaoran mengenai Haruna dan Yukari sebelumnya, tapi sayangnya baru sekarang dia memberitahunya. "Memiliki relasi dengan kartu Clow."
"Apa?!" ucap Syaoran.
"Sudahlah, Li-san. Kita harus mencari cara untuk menghadapi bola itu. Ya, aku tahu bahwa aku memiliki relasi dengan kartu Clow dan aku bisa menggunakan beberapa kartu Clow. Kelihatannya aku harus meminjam satu kartu darimu, Sakura-san. Boleh aku pinjam The Firey?" pinta Yukari.
"Baiklah, silahkan." Sakura menyerahkan kartu The Firey kepada Yukari. Yukari pun mengambil tongkatnya yang berbentuk seperti matahari, berwarna emas.
"Firey!" seru Yukari. Bola-bola itu pun dikelilingi oleh lidah-lidah api, yang diciptakan oleh The Firey. Bola-bola itu tidak akan bisa bergerak, karena sekali bergerak, lidah-lidah api itu akan membakar bola-bola itu dengan tidak tanggung-tanggung.
Sementara itu, Haruna mengeluarkan dua pedangnya, Shuāng Yuè yang berarti Dual Moon. Dengan cepat, Haruna menebas seluruh bola-bola itu, dan lidah-lidah apinya juga langsung membakar bola-bola tersebut. "Sakura, sekarang saatnya!" seru Syaoran yang menyadari bahwa bola-bola tersebut sudah tidak berdaya.
"Roh-roh dari pasukan kegelapan! Aku, Sakura, memerintahkanmu. Kembalilah ke bentuk barumu, Sakura Card!" Selembar kartu dengan gambar bola pun melandas di tangan Sakura.
"Apa maksud dari semua ini, Sakura? Kisaragi dan Kosaka, apa mereka benar-benar memiliki hubungan dengan kartu Clow?" tanya Syaoran yang benar-benar penasaran.
"Sebaiknya kita bicarakan nanti, saat aku akan berkunjung ke rumah Sakura." ujar Haruna dengan nada serius.
Pulang sekolah, Sakura, Tomoyo, Syaoran, Haruna dan Yukari berdiskusi di rumah Sakura mengenai kemunculan kartu Clow yang baru. Haruna pun memulai pembicaraan. "Semuanya dimulai ketika munculnya seseorang yang dapat membuat kartu Clow selain Clow Reed, dan klan Li menemukan orang itu dan kau dikirim ke Jepang untuk mencarinya, Syaoran?"
DEG! Haruna ternyata mengetahui objektif yang sebenarnya dari kedatangan Syaoran. "Ya, itu benar... Namun ibu berpesan padaku untuk tidak melibatkan Sakura, jadi aku tidak memberitahu apa-apa... Maafkan aku, Sakura." kata Syaoran merasa bersalah.
"Tidak apa-apa kok, Syaoran." ucap Sakura sambil tersenyum. Muka Syaoran langsung memerah karena tersipu malu.
"Dan mengenai ramalan tiga Cardcaptor itu?" tanya Yukari.
"Ya... Clow Reed mempunyai tiga calon Cardcaptor, yakni Shiraishi-sensei, Sakura dan Yukari-san. Namun, Sakuralah yang terpilih. Shiraishi-sensei sama sekali tidak menyadari apa-apa, meski dia menguasai Western Magic. Dia keponakan dari Clow Reed, dan memorinya mengenai pemilihan Cardcaptor itu dihapus olehnya. Yukari-san jelas tahu, kalau soal ini."
"Sudah kuduga Shiraishi-sensei ada hubungannya dengan ini..." ujar Syaoran yakin.
"Sekarang kita harus meningkatkan kewaspadaan kita, karena cowok itu pasti berniat melakukan sesuatu mengenai Cardcaptor."
Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Siapakah cowok yang telah membuat kartu The Ball? Apakah suatu saat Shiraishi-sensei mengetahui kebenarannya bahwa dia adalah calon Cardcaptor?
------------------------------------------------------------------------
Moshi-moshi, Minna-san! Hari ini update kilat! Hohohohoho... Saya sudah mengurangi tekanan kompleksnya, apa masih terlihatterlalu kompleks? Maklumi saja ya! Misteri Yukari dan Haruna sudah terbongkar... Apakah anda masih penasaran untuk beberapa misteri?
Maaf aja kalau lebih pendek atau apa, otak saya 'kan berlimit juga~
Oke, enjoy the day!
Sincerely,
Alice Cherry :D
"Hm? Habis ini adalah pelajaran Olahraga. 10 menit lagi mau bel..." ujar Haruna. Benar apa yang dikatakannya, 10 menit kemudian bel pergantian pelajaran berbunyi.
"Baiklah, murid-murid! Selamat siang." Shiraishi-sensei meninggalkan kelas, sementara itu semua murid bergegas untuk berganti baju.
"Sakura-chan, ayo!" kata Tomoyo yang sudah siap.
"Iya... Eh, Haruna..." Sakura menghampiri Haruna yang sedang berjalan bersama Yukari. Mereka kelihatannya akrab dan saling bersenda gerau. Ya iyalah, mereka 'kan duduknya sebelahan.
"Ada apa, Sakura?" tanya Haruna yang agak heran sedikit.
"Oh, tidak ada apa-apa! Apakah nanti kamu mau datang ke rumahku sebentar? Ada sesuatu yang ingin kuberitahu..." ucap Sakura pelan.
"Baiklah. Nanti aku ke rumahmu, sekarang lebih baik kita ganti baju dahulu." Sakura, Tomoyo, Haruna dan Yukari pun berganti baju mereka, dari seragam ke baju olahraga. Setelah itu mereka kembali ke kelas dan mengambil botol minum, lalu berlari ke lapangan.
Hari ini olahraganya adalah bola voli. Kebetulan sekali, Sakura dan Tomoyo yang disuruh untuk mengambil bolanya. Di lain pihak, seorang cowok tengah duduk di pohon dekat sekolah. Dia tersenyum licik, kemudian dia mengangkat tongkatnya. Terciptalah selembar kartu dan merasuki bola-bola yang dibawa oleh Sakura dan Tomoyo. "Selamat bermain, The Ball..." ucap cowok itu licik.
Bola-bola voli itu pun berterbangan dan menyerang beberapa murid. Tentu saja, Sakura terkejut. "Apa yang terjadi?! Bolanya bisa bergerak!" seru Sakura menghindari serangan bola-bola voli itu.
"Sakura, keluarkan The Sleep." ujar Haruna. Sepertinya dia punya sebuah rencana, dan Sakura pun dengan segera mengeluarkan kartu The Sleep. Semua murid pun tertidur, kecuali Sakura, Tomoyo, Syaoran, Haruna dan Yukari.
"Itu kartu Clow," Haruna menunjuk bola-bola itu dan merasakan presensi kartu Clow. "Kartu ini merasuki bola-bola voli itu."
Sementara itu, Syaoran yang kaget melihat semua murid tertidur menyadari bahwa Sakura akan mengambil sebuah tindakan. Dia berlari ke arah Sakura dengan gelisah. "Sakura? Apa kau tidak apa-apa?" tanya Syaoran. Dia juga kaget melihat Haruna dan Yukari sama sekali tidak tertidur.
"Kaget, Li-san?" tanya Yukari menatap mata Syaoran.
"Kau tidak mengetahuinya?" tambah Haruna.
"Aku tidak apa-apa... Ah, Syaoran. Mereka berdua itu..." Sakura ingin saja memberitahu Syaoran mengenai Haruna dan Yukari sebelumnya, tapi sayangnya baru sekarang dia memberitahunya. "Memiliki relasi dengan kartu Clow."
"Apa?!" ucap Syaoran.
"Sudahlah, Li-san. Kita harus mencari cara untuk menghadapi bola itu. Ya, aku tahu bahwa aku memiliki relasi dengan kartu Clow dan aku bisa menggunakan beberapa kartu Clow. Kelihatannya aku harus meminjam satu kartu darimu, Sakura-san. Boleh aku pinjam The Firey?" pinta Yukari.
"Baiklah, silahkan." Sakura menyerahkan kartu The Firey kepada Yukari. Yukari pun mengambil tongkatnya yang berbentuk seperti matahari, berwarna emas.
"Firey!" seru Yukari. Bola-bola itu pun dikelilingi oleh lidah-lidah api, yang diciptakan oleh The Firey. Bola-bola itu tidak akan bisa bergerak, karena sekali bergerak, lidah-lidah api itu akan membakar bola-bola itu dengan tidak tanggung-tanggung.
Sementara itu, Haruna mengeluarkan dua pedangnya, Shuāng Yuè yang berarti Dual Moon. Dengan cepat, Haruna menebas seluruh bola-bola itu, dan lidah-lidah apinya juga langsung membakar bola-bola tersebut. "Sakura, sekarang saatnya!" seru Syaoran yang menyadari bahwa bola-bola tersebut sudah tidak berdaya.
"Roh-roh dari pasukan kegelapan! Aku, Sakura, memerintahkanmu. Kembalilah ke bentuk barumu, Sakura Card!" Selembar kartu dengan gambar bola pun melandas di tangan Sakura.
"Apa maksud dari semua ini, Sakura? Kisaragi dan Kosaka, apa mereka benar-benar memiliki hubungan dengan kartu Clow?" tanya Syaoran yang benar-benar penasaran.
"Sebaiknya kita bicarakan nanti, saat aku akan berkunjung ke rumah Sakura." ujar Haruna dengan nada serius.
Pulang sekolah, Sakura, Tomoyo, Syaoran, Haruna dan Yukari berdiskusi di rumah Sakura mengenai kemunculan kartu Clow yang baru. Haruna pun memulai pembicaraan. "Semuanya dimulai ketika munculnya seseorang yang dapat membuat kartu Clow selain Clow Reed, dan klan Li menemukan orang itu dan kau dikirim ke Jepang untuk mencarinya, Syaoran?"
DEG! Haruna ternyata mengetahui objektif yang sebenarnya dari kedatangan Syaoran. "Ya, itu benar... Namun ibu berpesan padaku untuk tidak melibatkan Sakura, jadi aku tidak memberitahu apa-apa... Maafkan aku, Sakura." kata Syaoran merasa bersalah.
"Tidak apa-apa kok, Syaoran." ucap Sakura sambil tersenyum. Muka Syaoran langsung memerah karena tersipu malu.
"Dan mengenai ramalan tiga Cardcaptor itu?" tanya Yukari.
"Ya... Clow Reed mempunyai tiga calon Cardcaptor, yakni Shiraishi-sensei, Sakura dan Yukari-san. Namun, Sakuralah yang terpilih. Shiraishi-sensei sama sekali tidak menyadari apa-apa, meski dia menguasai Western Magic. Dia keponakan dari Clow Reed, dan memorinya mengenai pemilihan Cardcaptor itu dihapus olehnya. Yukari-san jelas tahu, kalau soal ini."
"Sudah kuduga Shiraishi-sensei ada hubungannya dengan ini..." ujar Syaoran yakin.
"Sekarang kita harus meningkatkan kewaspadaan kita, karena cowok itu pasti berniat melakukan sesuatu mengenai Cardcaptor."
Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Siapakah cowok yang telah membuat kartu The Ball? Apakah suatu saat Shiraishi-sensei mengetahui kebenarannya bahwa dia adalah calon Cardcaptor?
------------------------------------------------------------------------
Moshi-moshi, Minna-san! Hari ini update kilat! Hohohohoho... Saya sudah mengurangi tekanan kompleksnya, apa masih terlihat
Maaf aja kalau lebih pendek atau apa, otak saya 'kan berlimit juga~
Oke, enjoy the day!
Sincerely,
Alice Cherry :D
Labels:
Another Story of the Cardcaptors
Subscribe to:
Posts (Atom)