"Hm? Habis ini adalah pelajaran Olahraga. 10 menit lagi mau bel..." ujar Haruna. Benar apa yang dikatakannya, 10 menit kemudian bel pergantian pelajaran berbunyi.
"Baiklah, murid-murid! Selamat siang." Shiraishi-sensei meninggalkan kelas, sementara itu semua murid bergegas untuk berganti baju.
"Sakura-chan, ayo!" kata Tomoyo yang sudah siap.
"Iya... Eh, Haruna..." Sakura menghampiri Haruna yang sedang berjalan bersama Yukari. Mereka kelihatannya akrab dan saling bersenda gerau. Ya iyalah, mereka 'kan duduknya sebelahan.
"Ada apa, Sakura?" tanya Haruna yang agak heran sedikit.
"Oh, tidak ada apa-apa! Apakah nanti kamu mau datang ke rumahku sebentar? Ada sesuatu yang ingin kuberitahu..." ucap Sakura pelan.
"Baiklah. Nanti aku ke rumahmu, sekarang lebih baik kita ganti baju dahulu." Sakura, Tomoyo, Haruna dan Yukari pun berganti baju mereka, dari seragam ke baju olahraga. Setelah itu mereka kembali ke kelas dan mengambil botol minum, lalu berlari ke lapangan.
Hari ini olahraganya adalah bola voli. Kebetulan sekali, Sakura dan Tomoyo yang disuruh untuk mengambil bolanya. Di lain pihak, seorang cowok tengah duduk di pohon dekat sekolah. Dia tersenyum licik, kemudian dia mengangkat tongkatnya. Terciptalah selembar kartu dan merasuki bola-bola yang dibawa oleh Sakura dan Tomoyo. "Selamat bermain, The Ball..." ucap cowok itu licik.
Bola-bola voli itu pun berterbangan dan menyerang beberapa murid. Tentu saja, Sakura terkejut. "Apa yang terjadi?! Bolanya bisa bergerak!" seru Sakura menghindari serangan bola-bola voli itu.
"Sakura, keluarkan The Sleep." ujar Haruna. Sepertinya dia punya sebuah rencana, dan Sakura pun dengan segera mengeluarkan kartu The Sleep. Semua murid pun tertidur, kecuali Sakura, Tomoyo, Syaoran, Haruna dan Yukari.
"Itu kartu Clow," Haruna menunjuk bola-bola itu dan merasakan presensi kartu Clow. "Kartu ini merasuki bola-bola voli itu."
Sementara itu, Syaoran yang kaget melihat semua murid tertidur menyadari bahwa Sakura akan mengambil sebuah tindakan. Dia berlari ke arah Sakura dengan gelisah. "Sakura? Apa kau tidak apa-apa?" tanya Syaoran. Dia juga kaget melihat Haruna dan Yukari sama sekali tidak tertidur.
"Kaget, Li-san?" tanya Yukari menatap mata Syaoran.
"Kau tidak mengetahuinya?" tambah Haruna.
"Aku tidak apa-apa... Ah, Syaoran. Mereka berdua itu..." Sakura ingin saja memberitahu Syaoran mengenai Haruna dan Yukari sebelumnya, tapi sayangnya baru sekarang dia memberitahunya. "Memiliki relasi dengan kartu Clow."
"Apa?!" ucap Syaoran.
"Sudahlah, Li-san. Kita harus mencari cara untuk menghadapi bola itu. Ya, aku tahu bahwa aku memiliki relasi dengan kartu Clow dan aku bisa menggunakan beberapa kartu Clow. Kelihatannya aku harus meminjam satu kartu darimu, Sakura-san. Boleh aku pinjam The Firey?" pinta Yukari.
"Baiklah, silahkan." Sakura menyerahkan kartu The Firey kepada Yukari. Yukari pun mengambil tongkatnya yang berbentuk seperti matahari, berwarna emas.
"Firey!" seru Yukari. Bola-bola itu pun dikelilingi oleh lidah-lidah api, yang diciptakan oleh The Firey. Bola-bola itu tidak akan bisa bergerak, karena sekali bergerak, lidah-lidah api itu akan membakar bola-bola itu dengan tidak tanggung-tanggung.
Sementara itu, Haruna mengeluarkan dua pedangnya, Shuāng Yuè yang berarti Dual Moon. Dengan cepat, Haruna menebas seluruh bola-bola itu, dan lidah-lidah apinya juga langsung membakar bola-bola tersebut. "Sakura, sekarang saatnya!" seru Syaoran yang menyadari bahwa bola-bola tersebut sudah tidak berdaya.
"Roh-roh dari pasukan kegelapan! Aku, Sakura, memerintahkanmu. Kembalilah ke bentuk barumu, Sakura Card!" Selembar kartu dengan gambar bola pun melandas di tangan Sakura.
"Apa maksud dari semua ini, Sakura? Kisaragi dan Kosaka, apa mereka benar-benar memiliki hubungan dengan kartu Clow?" tanya Syaoran yang benar-benar penasaran.
"Sebaiknya kita bicarakan nanti, saat aku akan berkunjung ke rumah Sakura." ujar Haruna dengan nada serius.
Pulang sekolah, Sakura, Tomoyo, Syaoran, Haruna dan Yukari berdiskusi di rumah Sakura mengenai kemunculan kartu Clow yang baru. Haruna pun memulai pembicaraan. "Semuanya dimulai ketika munculnya seseorang yang dapat membuat kartu Clow selain Clow Reed, dan klan Li menemukan orang itu dan kau dikirim ke Jepang untuk mencarinya, Syaoran?"
DEG! Haruna ternyata mengetahui objektif yang sebenarnya dari kedatangan Syaoran. "Ya, itu benar... Namun ibu berpesan padaku untuk tidak melibatkan Sakura, jadi aku tidak memberitahu apa-apa... Maafkan aku, Sakura." kata Syaoran merasa bersalah.
"Tidak apa-apa kok, Syaoran." ucap Sakura sambil tersenyum. Muka Syaoran langsung memerah karena tersipu malu.
"Dan mengenai ramalan tiga Cardcaptor itu?" tanya Yukari.
"Ya... Clow Reed mempunyai tiga calon Cardcaptor, yakni Shiraishi-sensei, Sakura dan Yukari-san. Namun, Sakuralah yang terpilih. Shiraishi-sensei sama sekali tidak menyadari apa-apa, meski dia menguasai Western Magic. Dia keponakan dari Clow Reed, dan memorinya mengenai pemilihan Cardcaptor itu dihapus olehnya. Yukari-san jelas tahu, kalau soal ini."
"Sudah kuduga Shiraishi-sensei ada hubungannya dengan ini..." ujar Syaoran yakin.
"Sekarang kita harus meningkatkan kewaspadaan kita, karena cowok itu pasti berniat melakukan sesuatu mengenai Cardcaptor."
Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Siapakah cowok yang telah membuat kartu The Ball? Apakah suatu saat Shiraishi-sensei mengetahui kebenarannya bahwa dia adalah calon Cardcaptor?
------------------------------------------------------------------------
Moshi-moshi, Minna-san! Hari ini update kilat! Hohohohoho... Saya sudah mengurangi tekanan kompleksnya, apa masih terlihat
Maaf aja kalau lebih pendek atau apa, otak saya 'kan berlimit juga~
Oke, enjoy the day!
Sincerely,
Alice Cherry :D
No comments:
Post a Comment