Kisaragi Haruna
Tempat Lahir : Hong Kong
Ultah : 18 Februari
Gol. Darah : AB
Hobi : Fotografi, menggambar manga, baca novel dan ensiklopedia, berlatih pedang
Impian di Masa Depan : Mangaka/Fotografer/Sastrawan
Latar Kehidupan :
- Blasteran China-Jepang. Ayahnya, adalah ketua dari klan Wang yang memiliki relasi dengan klan Li. Ibunya adalah anggota klan Kisaragi di Fukuoka.
- Dia adalah anak baru di sekolah Sakura. Eriol yang telah mengirimkannya ke Jepang guna melindungi Sakura dan teman-temannya.
- Kesannya agak misterius. Haruna itu tidak begitu suka basa-basi.
- Dia tidak ikut campur dalam urusan hubungan Sakura dengan Syaoran.
- Riwayat Sekolahnya (sumpah, abal... tapi kalau mau tahu sejarah dia pindah sekolah ya ini bagiannya):
> Taman Kanak-Kanak di Hong Kong, 2003-2005
> Sekolah Dasar di Hong Kong, 2005-2011
> Sekolah Menengah Pertama di Tomoeda, 2011-sekarang
Kelebihan, Kelemahan dan Kemampuan :
- Nilai Bahasa Jepangnya hancur, sama seperti Syaoran dan Meilin. Biar begitu, tapi nilainya di pelajaran Sastra dan Sejarah sangatlah bagus.
- Menguasai Eastern Magic dan memiliki senjata yakni Shuang Yue atau Dual Moon.
- Haruna adalah orang yang ambidextrous dalam hal pedang. Dia menggunakan dua pedang.
- Haruna benci ikan mentah, otomatis dia benci sashimi dan sushi.
- Kemampuan menyanyi Haruna rendah. Dia jarang menyanyi. Tapi Haruna menguasai fotografi dan menggambar.
Sifat :
- Sadis. Untuk beberapa saat dia bisa menunjukkan kesadisannya di depan teman-temannya sendiri.
- Easy-going. Dia tidak pernah panik untuk hal apapun, lebih tepatnya hanya khawatir.
- Ceroboh. Kadang dia ceroboh, seperti salah menaruh barang.
- Ga suka basa-basi. Dia langsung to the point aja.
- Orang yang tipenya menyusun strategi dahulu sebelum bertindak.
- Jarang menunjukkan tangis atau wajah sedih, tapi ketika dia menunjukkannya dia benar-benar seperti menghayatinya.
Wednesday, October 12, 2011
Yukari's Profile
Kosaka Yukari
Ultah: 30 November
Bintang: Sagitarius
Gol. Darah: O
Hobi: Baca komik, membongkar misteri, internetan, belajar sejarah Cardcaptor. dll, ngebantai orang yang kuran ajaran
Latar Kehidupan:
-Orang Jepang asli
-Cardcaptor yang dijanjikan
-Pernah membantu pihak kepolisian
-Latar asli kehiduopan Yukari tidak jelas dan tidak pasti tetapi ia bilang ia seorang yatim piatu
-Tahu tentang perasaan Li yang sangat mendalam pada Sakura
-Senjatanya adalah sebuah tongkat matahari berwarna keemasan
Kelebihan, Kemampuan, Kelemahan:
-Bodoh dalam Senam lantai - tapi kalau marah jago
-Menguasai berbagai jenis bahasa
-Pandai mengatur Strategi
-Kadang-kadang suka gak ngerjain tugas sekolah
-Pintar dalam sejarah, bahkan dia tahu sendiri bahwa dia seorang Cardcaptor dari mimpi dan informasi yang ia dapat dari sejarah
-Pandai mencari alasan
-Kalau marah bisa membantai 10 berandalan sekaligus dengan tangan kosong
-Kadang-kadang tidak disiplin sehingga barang-barang miliknya hampir hilang
Sifat:
-Cuek tapi sebenarnya pedulian
-Kalau sudah berpengalaman selalu tenang
-Suka penasaran
-Paling benci sama yang namanya kejahatan (Karena pernah difitnah saat bertugas dikepolisian)
-Pemberani
-Kalau udah asyik internetan susah disuruh berhenti
-Cepet emosi kalau udah ada yang ngajak berantem
-Kalau marah galak banget
Ultah: 30 November
Bintang: Sagitarius
Gol. Darah: O
Hobi: Baca komik, membongkar misteri, internetan, belajar sejarah Cardcaptor. dll, ngebantai orang yang kuran ajaran
Latar Kehidupan:
-Orang Jepang asli
-Cardcaptor yang dijanjikan
-Pernah membantu pihak kepolisian
-Latar asli kehiduopan Yukari tidak jelas dan tidak pasti tetapi ia bilang ia seorang yatim piatu
-Tahu tentang perasaan Li yang sangat mendalam pada Sakura
-Senjatanya adalah sebuah tongkat matahari berwarna keemasan
Kelebihan, Kemampuan, Kelemahan:
-Bodoh dalam Senam lantai - tapi kalau marah jago
-Menguasai berbagai jenis bahasa
-Pandai mengatur Strategi
-Kadang-kadang suka gak ngerjain tugas sekolah
-Pintar dalam sejarah, bahkan dia tahu sendiri bahwa dia seorang Cardcaptor dari mimpi dan informasi yang ia dapat dari sejarah
-Pandai mencari alasan
-Kalau marah bisa membantai 10 berandalan sekaligus dengan tangan kosong
-Kadang-kadang tidak disiplin sehingga barang-barang miliknya hampir hilang
Sifat:
-Cuek tapi sebenarnya pedulian
-Kalau sudah berpengalaman selalu tenang
-Suka penasaran
-Paling benci sama yang namanya kejahatan (Karena pernah difitnah saat bertugas dikepolisian)
-Pemberani
-Kalau udah asyik internetan susah disuruh berhenti
-Cepet emosi kalau udah ada yang ngajak berantem
-Kalau marah galak banget
Chapter 5: The Man Who Makes The Clow Card is...
Kring!!!!!!!Bel pulang sekolah berbunyi, itu berarti Sakura, Sayoran, Haruna, dan Yukari akan menemui orang yang menyerang mereka kemarin "Syaoran...jadi kita pergi sekarang?" tanya Sakura "ya" jawab Syaoran datar.
Mereka berjalan menuju gedung belakang sekolah, setelah mereka sampai mata Yukari menangkap seorang laki-laki dengan jubah hitam "ternyata, kalian berani juga menerima tantanganku..." seringai orang itu licik "apa maksudmu membuat clow card yang baru lagi?!" tanya Syaoran emosi.
"Oh... ternyata kau bersemangat sekali bocah..."orang itu masih berada pada tampang liciknya "sudahlah, Syaoran-kun, kamu harus bersabar dulu, Jangan gegabah!" Sakura menggenggam lengan Syaoran erat "ukh..." Syaoran akhirnya mengalah.
"Ah... ternyata kau termasuk gegabah setelah marah ya?"tanya orang itu licik"grr...."geram Syaoran"sudahlah Li, sabar saja..."kata Yukari santai "kok kamu bisa santai disaat begini?" Syaoran cengo mendengar nada santai Yukari.
"Sabar dulu, kita susun strategi, lalu baru kita kalahkan dia..." jawab Yukari "tapi sayang sekali, waktu mengobrol cukup sampai disini saja!" orang itu mengeluarkan sebuah kartu dari sakunya "bersiaplah untuk bertarung, The Absorb....."ucap orang itu.
"Ah? Kartu apa lagi itu..." Yukari hanya santai tak peduli keadaan "ampun deh, dia udah ngeluarin kartu kamu masih santai?" Syaoran cengo part 2 "kamu ternyata suka juga bermain-main....gadis kecil..." kata orang itu.
"Terserah..." Yukari masih cuek "jangan meremehkanku, Asorb! Serap kekuatan mereka!" perintah laki-laki misterius itu, semua langsung menghindar kebelakang "musuh kita kuat juga.... Dual Moon!" Haruna mengeluarkan dual moon miliknya.
"Ya, kita sebaiknya mengeluarkan senjata dulu" Yukari mengeluarkan kalungnya "Aku Yukari Cardcaptor terpilih, kuperintahkan untuk mengeluarkan tongkat ajaib matahari atas kontrak kita! Yukari's Sun Wand!" seru Yukari, tongkat matahari berwarna keemasan miliknya muncul.
"Sakura, kamu juga, keluarkan tongkatmu" Yukari menatap Sakura "iya! Aku Sakura master baru kalian dari clow card yang berubah menjadi Sakura card, atas kontrak kita kuperintahkan untuk mengeluarkan tongkat ajaib bintang! Sakura's Star Wand!" seru Sakura.
Keluarlah sebuah tongkat bintang berwarna pink "Jadi, kau sang master card yang baru ya? Asorb! Serap kekuatan gadis itu!" perintah orang berutudng itu, seketika sebuah cahaya melesat ke arah Sakura "Kyaaa....!!!!" seru Sakura "awas!" Syaoran melompat kearah Sakura.
SYUT........."Bunyi apa itu?" tanya Sakura masih menutupi matanya "Tenaga, dan kekuatan Spirtual Li-san diserap" jawab Haruna "Sakura, lihat itu" Yukari menunjuk Syaoran yang tergeletak lemas karena tenaganya diserap.
"Syaoran-kun!!!" seru Sakura kaget "Sakura... ha..hati-hati... di...dia... berba...haya..." ucap Syaoran tersengal-sengal sebelum pingsan "Syaoran! Kalau begini tak akan kumaafkan!!!" seru Sakura marah.
GREB!!! Yukari mencengkram bahu Sakura "Sakura, sabar dulu... kita tidak boleh buru-buru Syaoran hanya pingsan..."Yukai mencegah Sakura menyerang "Tapi Syaoran sudah begitu! Kalau Syaoran mati bagaimana?!" Sakura panik karena tenaga serta kekuatan spirtual Syaoran diserap.
"Sudahlah Syaoran-kun, kamu harus bersabar dulu, kita tidak boleh gegabah!" Yukari meniru perkataan Sakura barusa, gadis beriris jingga itu tersenyum menang "ukh..." Sakura sudah mentok memberi alasan .
"Kamu sendiri bilang harus sabar dan jangan gegabah kan? Li, sudah bilang padamu agar hati-hati, kalau kamu terjun tanpa pikir panjang justru kau akan celaka dan Li makin sedih!" Yukari terus menceramahi Sakura.
"Apa kau tahu apa yang kurasakan sekarang?!" Sakura tidak mau kalah, dia tetap ngotot mau bertarung langsung "Ya, aku tahu, karena aku juga pernah kehilangan orang tuaku dengan cara seperti ini..." samar-samar ada aira mata di mata Yukari, ia segera menghapusnya.
"Baiklah..." gadis bermata emerald itu mengalah "Sakura, Haruna kemari... aku ada ide" Yukari memanggil kedua gadis itu lalu membisikan sesuatu "apa ini bisa dilakukan? Aku belum pernah mencoba 4 sekaligus" Sakura khawatir akan rencanaYukari.
"Kalau begitu pikir cara lain, di otakku hanya ada ide ini" Yukari langsung memberi alasan yang kuat "Baik..." Sakura hanya bisa mangalah "Kalau begitu aku akan hati-hati..." kata Haruna "kau adalah kunci kemenangan kita kali ini...Mulai Rencana!" seru Yukari.
HUP!!! Haruna mulai berloncatan untuk mengalihkan perhatian orang berjubah itu "Ah... kau mau menipuku? Mau memancing perhatianku? Sayang sekali..." orang itu tahu maksud Haruna berloncatan di pohon-pohon, tetapi Yukari malah tersenyum.
"Rasakan ini!" seru Haruna memulai pertarungan jarang dekat "sungguh bodoh jika kau melawanku dengan cara seperti ini... asorb! Serang gadis ini!" perintah orang berjubah itu, Haruna tersenyum "Yukari! Sakura sekarang!" seru Sakura melompat.
"Windy! Firey! buatlah kombinasi antara elemen kalian berdua!!!" seru Sakura
"Watery!Earth! buatlah kombinasi antara elemen kalian berdua!!!" Seru Yukari
"Serangan empat elemen!!!" seru kedua gadis itu lantang sambil mengarahkan tongkat mereka ke arah sasaran "sayang sekali kamu tak mungkin mengejarku.." orang itu meloncat-loncat di pohon-pohon disekitar situ.
Asorb yang berbentuk cahaya sekilas mangikuti tuannya "enak saja!" Sakura dan Yukari segera mengubah cara menyerang yaitu memutar arah tongkat mereka tanpa sasaran mengikuti gerak jarum jam, karena mereka memutar dengan cepat, Sakura berhasil mengalahkan orang berjubah itu.
"Kau... lain kali tak akan kumaafkan!" orang itu menghilang dalam sekejap meninggalkan Asorb "Akhirnya asorb bisa dikalahkan!" seru Sakura girang "Yukari, ini milikmu kau kan yang sudah mengalahkan orang berjubah itu" Sakura menyerahkan kartu.
"Tidak itu milikmu..." Yukari hanya menolak "tetapi kalau tidak ada kau kita bisa kalah" Sakura memberi alasan jitu "baiklah... kau menag dariku kali ini..." Yukari tersenyum mengambil kartu itu "ayo kita bawa Li" Haruna menambahkan karena melihat Li yang sudah semakin parah "oh iya! Ayo! Nanti li kenapa-napa!" Sakura langsung menggotong Li pergi.
Sedangkan Tomoyo? Dia bersembunyi mereka Sakura yang sedang bertarung tadi "Ah... Sakura manis sekali..." ucap Tomoyo gembira "Yukari! Apa kamu tahu cara menyembuhkan Syaoran-kun?" tanya Sakura bingung.
"Ya, kalau tenaga sudah diserap jadi harus memakai ini Yukari mengeluarkan sebuah tabung kecil berisi kekuatan Syaoran lalu diminumkan kepada Syaoran "argh... aku dimana?" tanya Syaoran yang baru sadar "Syaoran!" seru Sakura menangis bahagia.
Sakura memeluk Syaoran sambil menangis, dan apa yang terjadi? Aha! Syaoran pingsan memerah.. "Syaoran bertahanlah!" Sakura langsung mencoba menyadarkan Syaoran yang merah pingsan "hahaha... Sakura dia tidak apa-apa.. hanya kena serangan cinta" Yukari hanya seyam senyum.
--------------------------------------------------------------------------
Maaf kalau lama diupdate! Minna-san, maaf kalau dibagian ini agak lebay atau ga jelas tapi pokoknya trimakasih sudah mau membaca fanfic ini! Arigatto!!!
-Blossom Sakura-
Mereka berjalan menuju gedung belakang sekolah, setelah mereka sampai mata Yukari menangkap seorang laki-laki dengan jubah hitam "ternyata, kalian berani juga menerima tantanganku..." seringai orang itu licik "apa maksudmu membuat clow card yang baru lagi?!" tanya Syaoran emosi.
"Oh... ternyata kau bersemangat sekali bocah..."orang itu masih berada pada tampang liciknya "sudahlah, Syaoran-kun, kamu harus bersabar dulu, Jangan gegabah!" Sakura menggenggam lengan Syaoran erat "ukh..." Syaoran akhirnya mengalah.
"Ah... ternyata kau termasuk gegabah setelah marah ya?"tanya orang itu licik"grr...."geram Syaoran"sudahlah Li, sabar saja..."kata Yukari santai "kok kamu bisa santai disaat begini?" Syaoran cengo mendengar nada santai Yukari.
"Sabar dulu, kita susun strategi, lalu baru kita kalahkan dia..." jawab Yukari "tapi sayang sekali, waktu mengobrol cukup sampai disini saja!" orang itu mengeluarkan sebuah kartu dari sakunya "bersiaplah untuk bertarung, The Absorb....."ucap orang itu.
"Ah? Kartu apa lagi itu..." Yukari hanya santai tak peduli keadaan "ampun deh, dia udah ngeluarin kartu kamu masih santai?" Syaoran cengo part 2 "kamu ternyata suka juga bermain-main....gadis kecil..." kata orang itu.
"Terserah..." Yukari masih cuek "jangan meremehkanku, Asorb! Serap kekuatan mereka!" perintah laki-laki misterius itu, semua langsung menghindar kebelakang "musuh kita kuat juga.... Dual Moon!" Haruna mengeluarkan dual moon miliknya.
"Ya, kita sebaiknya mengeluarkan senjata dulu" Yukari mengeluarkan kalungnya "Aku Yukari Cardcaptor terpilih, kuperintahkan untuk mengeluarkan tongkat ajaib matahari atas kontrak kita! Yukari's Sun Wand!" seru Yukari, tongkat matahari berwarna keemasan miliknya muncul.
"Sakura, kamu juga, keluarkan tongkatmu" Yukari menatap Sakura "iya! Aku Sakura master baru kalian dari clow card yang berubah menjadi Sakura card, atas kontrak kita kuperintahkan untuk mengeluarkan tongkat ajaib bintang! Sakura's Star Wand!" seru Sakura.
Keluarlah sebuah tongkat bintang berwarna pink "Jadi, kau sang master card yang baru ya? Asorb! Serap kekuatan gadis itu!" perintah orang berutudng itu, seketika sebuah cahaya melesat ke arah Sakura "Kyaaa....!!!!" seru Sakura "awas!" Syaoran melompat kearah Sakura.
SYUT........."Bunyi apa itu?" tanya Sakura masih menutupi matanya "Tenaga, dan kekuatan Spirtual Li-san diserap" jawab Haruna "Sakura, lihat itu" Yukari menunjuk Syaoran yang tergeletak lemas karena tenaganya diserap.
"Syaoran-kun!!!" seru Sakura kaget "Sakura... ha..hati-hati... di...dia... berba...haya..." ucap Syaoran tersengal-sengal sebelum pingsan "Syaoran! Kalau begini tak akan kumaafkan!!!" seru Sakura marah.
GREB!!! Yukari mencengkram bahu Sakura "Sakura, sabar dulu... kita tidak boleh buru-buru Syaoran hanya pingsan..."Yukai mencegah Sakura menyerang "Tapi Syaoran sudah begitu! Kalau Syaoran mati bagaimana?!" Sakura panik karena tenaga serta kekuatan spirtual Syaoran diserap.
"Sudahlah Syaoran-kun, kamu harus bersabar dulu, kita tidak boleh gegabah!" Yukari meniru perkataan Sakura barusa, gadis beriris jingga itu tersenyum menang "ukh..." Sakura sudah mentok memberi alasan .
"Kamu sendiri bilang harus sabar dan jangan gegabah kan? Li, sudah bilang padamu agar hati-hati, kalau kamu terjun tanpa pikir panjang justru kau akan celaka dan Li makin sedih!" Yukari terus menceramahi Sakura.
"Apa kau tahu apa yang kurasakan sekarang?!" Sakura tidak mau kalah, dia tetap ngotot mau bertarung langsung "Ya, aku tahu, karena aku juga pernah kehilangan orang tuaku dengan cara seperti ini..." samar-samar ada aira mata di mata Yukari, ia segera menghapusnya.
"Baiklah..." gadis bermata emerald itu mengalah "Sakura, Haruna kemari... aku ada ide" Yukari memanggil kedua gadis itu lalu membisikan sesuatu "apa ini bisa dilakukan? Aku belum pernah mencoba 4 sekaligus" Sakura khawatir akan rencanaYukari.
"Kalau begitu pikir cara lain, di otakku hanya ada ide ini" Yukari langsung memberi alasan yang kuat "Baik..." Sakura hanya bisa mangalah "Kalau begitu aku akan hati-hati..." kata Haruna "kau adalah kunci kemenangan kita kali ini...Mulai Rencana!" seru Yukari.
HUP!!! Haruna mulai berloncatan untuk mengalihkan perhatian orang berjubah itu "Ah... kau mau menipuku? Mau memancing perhatianku? Sayang sekali..." orang itu tahu maksud Haruna berloncatan di pohon-pohon, tetapi Yukari malah tersenyum.
"Rasakan ini!" seru Haruna memulai pertarungan jarang dekat "sungguh bodoh jika kau melawanku dengan cara seperti ini... asorb! Serang gadis ini!" perintah orang berjubah itu, Haruna tersenyum "Yukari! Sakura sekarang!" seru Sakura melompat.
"Windy! Firey! buatlah kombinasi antara elemen kalian berdua!!!" seru Sakura
"Watery!Earth! buatlah kombinasi antara elemen kalian berdua!!!" Seru Yukari
"Serangan empat elemen!!!" seru kedua gadis itu lantang sambil mengarahkan tongkat mereka ke arah sasaran "sayang sekali kamu tak mungkin mengejarku.." orang itu meloncat-loncat di pohon-pohon disekitar situ.
Asorb yang berbentuk cahaya sekilas mangikuti tuannya "enak saja!" Sakura dan Yukari segera mengubah cara menyerang yaitu memutar arah tongkat mereka tanpa sasaran mengikuti gerak jarum jam, karena mereka memutar dengan cepat, Sakura berhasil mengalahkan orang berjubah itu.
"Kau... lain kali tak akan kumaafkan!" orang itu menghilang dalam sekejap meninggalkan Asorb "Akhirnya asorb bisa dikalahkan!" seru Sakura girang "Yukari, ini milikmu kau kan yang sudah mengalahkan orang berjubah itu" Sakura menyerahkan kartu.
"Tidak itu milikmu..." Yukari hanya menolak "tetapi kalau tidak ada kau kita bisa kalah" Sakura memberi alasan jitu "baiklah... kau menag dariku kali ini..." Yukari tersenyum mengambil kartu itu "ayo kita bawa Li" Haruna menambahkan karena melihat Li yang sudah semakin parah "oh iya! Ayo! Nanti li kenapa-napa!" Sakura langsung menggotong Li pergi.
Sedangkan Tomoyo? Dia bersembunyi mereka Sakura yang sedang bertarung tadi "Ah... Sakura manis sekali..." ucap Tomoyo gembira "Yukari! Apa kamu tahu cara menyembuhkan Syaoran-kun?" tanya Sakura bingung.
"Ya, kalau tenaga sudah diserap jadi harus memakai ini Yukari mengeluarkan sebuah tabung kecil berisi kekuatan Syaoran lalu diminumkan kepada Syaoran "argh... aku dimana?" tanya Syaoran yang baru sadar "Syaoran!" seru Sakura menangis bahagia.
Sakura memeluk Syaoran sambil menangis, dan apa yang terjadi? Aha! Syaoran pingsan memerah.. "Syaoran bertahanlah!" Sakura langsung mencoba menyadarkan Syaoran yang merah pingsan "hahaha... Sakura dia tidak apa-apa.. hanya kena serangan cinta" Yukari hanya seyam senyum.
--------------------------------------------------------------------------
Maaf kalau lama diupdate! Minna-san, maaf kalau dibagian ini agak lebay atau ga jelas tapi pokoknya trimakasih sudah mau membaca fanfic ini! Arigatto!!!
-Blossom Sakura-
Friday, October 7, 2011
Chapther 4: Prepare for the next Battle to get Clow card!
"Berarti kita harus selalu siap bertarung kapanpun ya...." ucap Yukari "itu betul sekali, kita tidak boleh lengah sekalipun..." kata Haruna "oh...kita kedatangan tamu ya?" tanya Kero tiba-tiba muncul "Kero-chan!!!" seru Sakura kaget.
"Eh? Mahluk apa itu? Canggih sekali, seperti boneka yang memiliki chip spesial...."ujar Yukari kagum "APA???!!!" Kero tidak terima dengan perkataan Yukari barusan "Hebat juga, bisa marah segala boneka ini..." gumam Yukari.
"Apa?! Jangan sembarangan! Aku adalah Kerberos sang dewa penjaga kartu clow!!!" seru Kero bangga "oh...ternyata kamu dewa penjaga...soalnya kau mirip sekali dengan boneka..." ucap Yukari "apa?!" Kero marah-marah.
"Ah!! Sudah ada gadis baru ini sedangkan bocah ini datang lagi? Hei, bocah...akhirnya sakura juga kan yang mendapatkan clow card..." Kero pamer karena menang dari Syaoran "apa? Dasar Boneka!" balas Syaoran tidak mau kalah.
"Bocah!"
"Boneka!"
"Bocah!"
"Boneka!"
Begitulah ributnya kalau dua mahkluk ini sudah bertemu dan bertengkar "Sudah...tidak usah berkelahi..." ucap Sakura menengahi pertengakaran sebagai juru damai "Tapi kalau begini aku bisa membuatkan kostum baru lagi untuk Sakura!" seru Tomoyo kegirangan.
"Eh...Tomoyo..." Sakura sweatdrop karena hobi Tomoyo yang rajin membuatkannya kostum "kalau aku ingin makan kue Tomoyo-chan lagi~"Kero sudah membayangkan kue-kue lezat buatan Tomoyo "Kalau begitu aku harus pulang dulu..."ucap Yukari bangkit dari tempat duduk.
"Eh, baiklah... Yukari rumahmu dimana?" tanya Sakura "Apartemen Kyogaku" jawab Yukari "orang tuamu?" tanya Sakura lagi "meninggal" jawab Yukari lagi seraya menuju pintu rumah "terimakasih sudah mengundangku..."Yukari mengucapkan terimakasih dan berjalan menuju rumahnya.
"Ne...ternyata bocah itu yatim piatu ya?" Kero-chan memecah keheningan sambil mengunyah permen yang entah dia dapat darimana "Ah... aku jadi tidak enak menanyakan Yukari soal itu..." gumam Sakura "sudahlah, bocah itu juga sudah mengejekku boneka" Kero terus mengunyah permen.
"Kalau begitu aku pulang dulu ya, sebenarnya aku juga satu apartemen dengan Kosaka sih..." Syaoran berjalan menuju pintu rumah "ah, hati-hati ya Syaoran" Sakura tersenyum, manis sekali...sampai membuat Syaoran merah padam.
Ya..." Syaoran hanya berkata seadanya saking malunya "Kalau begitu aku juga pulang ya!" pamit Tomoyo lalu pulang ke rumahnya.
Esok Harinya...
"Ohayou, Yukari-chan" sapa Sakura "Ohayou, Sakura" balas Yukari sambil masih membaca sebuah buku "Buku apa itu?" tanya Sakura "hanya sebuah novel kok" jawab Yukari masih fokus membaca "Oh...Ohayou Tomoyo-chan!" Sakura berjalan ke tempat dudukya.
"Ohayou Sakura-chan!" ucap Tomoyo girang "Ohayou Syaoran-kun!" Sapa Sakura dengan senyum manisnya membuat Syaoran merah padam lagi "O..Ohayou..." Syaoran masih malu "Haruna kemana kok belum datang? Biasanya dia datang lumayan pagi..." tanya Sakura.
"Aku juga tidak tahu, padahal aku dan Haruna searah..." jawab Yukari "ya kan, Li?" Yukari meminta persetujuan Li, mereka kan satu apartemen hanya Yukari lantai 12 sedangkan Syaoran lantai 9, tetapi mereka sempat saja bisa berangkat bareng.
"Ya" kata Syaoran datar. GRAK!!! . "Sedikit lengah nyawa melayang..." ucap Haruna tiba-tiba muncul, ia sepertinya sedikit kelelahan "ada apa?" tanya Yukari menutup bukunya "lihat ini..." Haruna menunjukan sebuah kertas.
Datanglah ke gedung belakang sekolah setelah pulang sekolah untuk mendapatkan Clow Card yang baru.
"Ini pasti dari orang yang kemarin kita lawan" ucap Yukari santai "kok kamu bisa santai?" tanya Syaoran heran, dalam keadaan begini nada masih saja santai "itu hal biasa kok..." jawab Yukari "biasa apanya?" Syaoran masih heran "aku sering sekali membantu kepolisian, kalau begini hanya hal biasa..." ucap Yukari santai.
"Wah! Akhirnya ada orang berpengalaman!" Sakura menatap Yukari kagum "ya, ngomong-ngomong, Tomoyo, kok kau dari tadi tidak bicara-bicara?" tanya Yukari "iya, itu betul" Haruna ikut bicara "aku sedang membuat design baju untuk Sakura-chan!" jawab Tomoyo girang.
"Lalu aku harus membeli handycam model terbaru dengan kualitas tinggi untuk merekam Sakura-chan~ ah...itu adalah kebahagiaanku~" Tomoyo berangan-angan Sakura memakai baju buatannya "eh... Tomoyo-chan..." Sakura hanya bisa geleng-geleng kepala dengan hobi Tomoyo.
"Pokoknya nanti siang kita akan pergi untuk menyelidiki clow card baru itu" ujar Haruna, tiba-tibal bel berbunyi, "Murid-murid mari kita mulai pelajaran bahasa inggris!" seru Shiraishi-sensei "Baik sensei!" pelajaran dimulai dengan penjelasan awal Shiraishi-sensei lalu diiringi soal.
Darimana Yukari tahu bahwa Ia seorang cardcaptor? Sebenarnya siapa laki-laki mencurigakan yang membuat clow card baru? Apakah yang akan terjadi setelah pulang sekolah nanti?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minna-san! Akhirnya chap 4 selesai maaf kalau selalu pendek seperti biasanya -_-'' -3 Mohon maaf kalau romancenya belum terlalu kelihatan! Hanya Syaoran yang selalu blushing.... tetap kami para author selalu berusaha membuat yang terbaik!!! YOSH!!!
Nb:
Apartemen Kyogaku adalah nama apartemen karangan saya, maaf kalau aneh...
-Blossom Sakura-
"Eh? Mahluk apa itu? Canggih sekali, seperti boneka yang memiliki chip spesial...."ujar Yukari kagum "APA???!!!" Kero tidak terima dengan perkataan Yukari barusan "Hebat juga, bisa marah segala boneka ini..." gumam Yukari.
"Apa?! Jangan sembarangan! Aku adalah Kerberos sang dewa penjaga kartu clow!!!" seru Kero bangga "oh...ternyata kamu dewa penjaga...soalnya kau mirip sekali dengan boneka..." ucap Yukari "apa?!" Kero marah-marah.
"Ah!! Sudah ada gadis baru ini sedangkan bocah ini datang lagi? Hei, bocah...akhirnya sakura juga kan yang mendapatkan clow card..." Kero pamer karena menang dari Syaoran "apa? Dasar Boneka!" balas Syaoran tidak mau kalah.
"Bocah!"
"Boneka!"
"Bocah!"
"Boneka!"
Begitulah ributnya kalau dua mahkluk ini sudah bertemu dan bertengkar "Sudah...tidak usah berkelahi..." ucap Sakura menengahi pertengakaran sebagai juru damai "Tapi kalau begini aku bisa membuatkan kostum baru lagi untuk Sakura!" seru Tomoyo kegirangan.
"Eh...Tomoyo..." Sakura sweatdrop karena hobi Tomoyo yang rajin membuatkannya kostum "kalau aku ingin makan kue Tomoyo-chan lagi~"Kero sudah membayangkan kue-kue lezat buatan Tomoyo "Kalau begitu aku harus pulang dulu..."ucap Yukari bangkit dari tempat duduk.
"Eh, baiklah... Yukari rumahmu dimana?" tanya Sakura "Apartemen Kyogaku" jawab Yukari "orang tuamu?" tanya Sakura lagi "meninggal" jawab Yukari lagi seraya menuju pintu rumah "terimakasih sudah mengundangku..."Yukari mengucapkan terimakasih dan berjalan menuju rumahnya.
"Ne...ternyata bocah itu yatim piatu ya?" Kero-chan memecah keheningan sambil mengunyah permen yang entah dia dapat darimana "Ah... aku jadi tidak enak menanyakan Yukari soal itu..." gumam Sakura "sudahlah, bocah itu juga sudah mengejekku boneka" Kero terus mengunyah permen.
"Kalau begitu aku pulang dulu ya, sebenarnya aku juga satu apartemen dengan Kosaka sih..." Syaoran berjalan menuju pintu rumah "ah, hati-hati ya Syaoran" Sakura tersenyum, manis sekali...sampai membuat Syaoran merah padam.
Ya..." Syaoran hanya berkata seadanya saking malunya "Kalau begitu aku juga pulang ya!" pamit Tomoyo lalu pulang ke rumahnya.
Esok Harinya...
"Ohayou, Yukari-chan" sapa Sakura "Ohayou, Sakura" balas Yukari sambil masih membaca sebuah buku "Buku apa itu?" tanya Sakura "hanya sebuah novel kok" jawab Yukari masih fokus membaca "Oh...Ohayou Tomoyo-chan!" Sakura berjalan ke tempat dudukya.
"Ohayou Sakura-chan!" ucap Tomoyo girang "Ohayou Syaoran-kun!" Sapa Sakura dengan senyum manisnya membuat Syaoran merah padam lagi "O..Ohayou..." Syaoran masih malu "Haruna kemana kok belum datang? Biasanya dia datang lumayan pagi..." tanya Sakura.
"Aku juga tidak tahu, padahal aku dan Haruna searah..." jawab Yukari "ya kan, Li?" Yukari meminta persetujuan Li, mereka kan satu apartemen hanya Yukari lantai 12 sedangkan Syaoran lantai 9, tetapi mereka sempat saja bisa berangkat bareng.
"Ya" kata Syaoran datar. GRAK!!! . "Sedikit lengah nyawa melayang..." ucap Haruna tiba-tiba muncul, ia sepertinya sedikit kelelahan "ada apa?" tanya Yukari menutup bukunya "lihat ini..." Haruna menunjukan sebuah kertas.
Datanglah ke gedung belakang sekolah setelah pulang sekolah untuk mendapatkan Clow Card yang baru.
"Ini pasti dari orang yang kemarin kita lawan" ucap Yukari santai "kok kamu bisa santai?" tanya Syaoran heran, dalam keadaan begini nada masih saja santai "itu hal biasa kok..." jawab Yukari "biasa apanya?" Syaoran masih heran "aku sering sekali membantu kepolisian, kalau begini hanya hal biasa..." ucap Yukari santai.
"Wah! Akhirnya ada orang berpengalaman!" Sakura menatap Yukari kagum "ya, ngomong-ngomong, Tomoyo, kok kau dari tadi tidak bicara-bicara?" tanya Yukari "iya, itu betul" Haruna ikut bicara "aku sedang membuat design baju untuk Sakura-chan!" jawab Tomoyo girang.
"Lalu aku harus membeli handycam model terbaru dengan kualitas tinggi untuk merekam Sakura-chan~ ah...itu adalah kebahagiaanku~" Tomoyo berangan-angan Sakura memakai baju buatannya "eh... Tomoyo-chan..." Sakura hanya bisa geleng-geleng kepala dengan hobi Tomoyo.
"Pokoknya nanti siang kita akan pergi untuk menyelidiki clow card baru itu" ujar Haruna, tiba-tibal bel berbunyi, "Murid-murid mari kita mulai pelajaran bahasa inggris!" seru Shiraishi-sensei "Baik sensei!" pelajaran dimulai dengan penjelasan awal Shiraishi-sensei lalu diiringi soal.
Darimana Yukari tahu bahwa Ia seorang cardcaptor? Sebenarnya siapa laki-laki mencurigakan yang membuat clow card baru? Apakah yang akan terjadi setelah pulang sekolah nanti?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minna-san! Akhirnya chap 4 selesai maaf kalau selalu pendek seperti biasanya -_-'' -3 Mohon maaf kalau romancenya belum terlalu kelihatan! Hanya Syaoran yang selalu blushing.... tetap kami para author selalu berusaha membuat yang terbaik!!! YOSH!!!
Nb:
Apartemen Kyogaku adalah nama apartemen karangan saya, maaf kalau aneh...
-Blossom Sakura-
Chapter 3 : The New Clow Cards
Yukari duduk di sebelah bangku Haruna. Dia sempat melemparkan senyum kearahnya. Haruna jelas tahu siapa Yukari itu, dan sesekali Haruna menatap Yukari. "Emm... Kisaragi-san... Habis ini ada pelajaran apa ya?" tanya Yukari yang membuat Haruna sedikit terkejut.
"Hm? Habis ini adalah pelajaran Olahraga. 10 menit lagi mau bel..." ujar Haruna. Benar apa yang dikatakannya, 10 menit kemudian bel pergantian pelajaran berbunyi.
"Baiklah, murid-murid! Selamat siang." Shiraishi-sensei meninggalkan kelas, sementara itu semua murid bergegas untuk berganti baju.
"Sakura-chan, ayo!" kata Tomoyo yang sudah siap.
"Iya... Eh, Haruna..." Sakura menghampiri Haruna yang sedang berjalan bersama Yukari. Mereka kelihatannya akrab dan saling bersenda gerau. Ya iyalah, mereka 'kan duduknya sebelahan.
"Ada apa, Sakura?" tanya Haruna yang agak heran sedikit.
"Oh, tidak ada apa-apa! Apakah nanti kamu mau datang ke rumahku sebentar? Ada sesuatu yang ingin kuberitahu..." ucap Sakura pelan.
"Baiklah. Nanti aku ke rumahmu, sekarang lebih baik kita ganti baju dahulu." Sakura, Tomoyo, Haruna dan Yukari pun berganti baju mereka, dari seragam ke baju olahraga. Setelah itu mereka kembali ke kelas dan mengambil botol minum, lalu berlari ke lapangan.
Hari ini olahraganya adalah bola voli. Kebetulan sekali, Sakura dan Tomoyo yang disuruh untuk mengambil bolanya. Di lain pihak, seorang cowok tengah duduk di pohon dekat sekolah. Dia tersenyum licik, kemudian dia mengangkat tongkatnya. Terciptalah selembar kartu dan merasuki bola-bola yang dibawa oleh Sakura dan Tomoyo. "Selamat bermain, The Ball..." ucap cowok itu licik.
Bola-bola voli itu pun berterbangan dan menyerang beberapa murid. Tentu saja, Sakura terkejut. "Apa yang terjadi?! Bolanya bisa bergerak!" seru Sakura menghindari serangan bola-bola voli itu.
"Sakura, keluarkan The Sleep." ujar Haruna. Sepertinya dia punya sebuah rencana, dan Sakura pun dengan segera mengeluarkan kartu The Sleep. Semua murid pun tertidur, kecuali Sakura, Tomoyo, Syaoran, Haruna dan Yukari.
"Itu kartu Clow," Haruna menunjuk bola-bola itu dan merasakan presensi kartu Clow. "Kartu ini merasuki bola-bola voli itu."
Sementara itu, Syaoran yang kaget melihat semua murid tertidur menyadari bahwa Sakura akan mengambil sebuah tindakan. Dia berlari ke arah Sakura dengan gelisah. "Sakura? Apa kau tidak apa-apa?" tanya Syaoran. Dia juga kaget melihat Haruna dan Yukari sama sekali tidak tertidur.
"Kaget, Li-san?" tanya Yukari menatap mata Syaoran.
"Kau tidak mengetahuinya?" tambah Haruna.
"Aku tidak apa-apa... Ah, Syaoran. Mereka berdua itu..." Sakura ingin saja memberitahu Syaoran mengenai Haruna dan Yukari sebelumnya, tapi sayangnya baru sekarang dia memberitahunya. "Memiliki relasi dengan kartu Clow."
"Apa?!" ucap Syaoran.
"Sudahlah, Li-san. Kita harus mencari cara untuk menghadapi bola itu. Ya, aku tahu bahwa aku memiliki relasi dengan kartu Clow dan aku bisa menggunakan beberapa kartu Clow. Kelihatannya aku harus meminjam satu kartu darimu, Sakura-san. Boleh aku pinjam The Firey?" pinta Yukari.
"Baiklah, silahkan." Sakura menyerahkan kartu The Firey kepada Yukari. Yukari pun mengambil tongkatnya yang berbentuk seperti matahari, berwarna emas.
"Firey!" seru Yukari. Bola-bola itu pun dikelilingi oleh lidah-lidah api, yang diciptakan oleh The Firey. Bola-bola itu tidak akan bisa bergerak, karena sekali bergerak, lidah-lidah api itu akan membakar bola-bola itu dengan tidak tanggung-tanggung.
Sementara itu, Haruna mengeluarkan dua pedangnya, Shuāng Yuè yang berarti Dual Moon. Dengan cepat, Haruna menebas seluruh bola-bola itu, dan lidah-lidah apinya juga langsung membakar bola-bola tersebut. "Sakura, sekarang saatnya!" seru Syaoran yang menyadari bahwa bola-bola tersebut sudah tidak berdaya.
"Roh-roh dari pasukan kegelapan! Aku, Sakura, memerintahkanmu. Kembalilah ke bentuk barumu, Sakura Card!" Selembar kartu dengan gambar bola pun melandas di tangan Sakura.
"Apa maksud dari semua ini, Sakura? Kisaragi dan Kosaka, apa mereka benar-benar memiliki hubungan dengan kartu Clow?" tanya Syaoran yang benar-benar penasaran.
"Sebaiknya kita bicarakan nanti, saat aku akan berkunjung ke rumah Sakura." ujar Haruna dengan nada serius.
Pulang sekolah, Sakura, Tomoyo, Syaoran, Haruna dan Yukari berdiskusi di rumah Sakura mengenai kemunculan kartu Clow yang baru. Haruna pun memulai pembicaraan. "Semuanya dimulai ketika munculnya seseorang yang dapat membuat kartu Clow selain Clow Reed, dan klan Li menemukan orang itu dan kau dikirim ke Jepang untuk mencarinya, Syaoran?"
DEG! Haruna ternyata mengetahui objektif yang sebenarnya dari kedatangan Syaoran. "Ya, itu benar... Namun ibu berpesan padaku untuk tidak melibatkan Sakura, jadi aku tidak memberitahu apa-apa... Maafkan aku, Sakura." kata Syaoran merasa bersalah.
"Tidak apa-apa kok, Syaoran." ucap Sakura sambil tersenyum. Muka Syaoran langsung memerah karena tersipu malu.
"Dan mengenai ramalan tiga Cardcaptor itu?" tanya Yukari.
"Ya... Clow Reed mempunyai tiga calon Cardcaptor, yakni Shiraishi-sensei, Sakura dan Yukari-san. Namun, Sakuralah yang terpilih. Shiraishi-sensei sama sekali tidak menyadari apa-apa, meski dia menguasai Western Magic. Dia keponakan dari Clow Reed, dan memorinya mengenai pemilihan Cardcaptor itu dihapus olehnya. Yukari-san jelas tahu, kalau soal ini."
"Sudah kuduga Shiraishi-sensei ada hubungannya dengan ini..." ujar Syaoran yakin.
"Sekarang kita harus meningkatkan kewaspadaan kita, karena cowok itu pasti berniat melakukan sesuatu mengenai Cardcaptor."
Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Siapakah cowok yang telah membuat kartu The Ball? Apakah suatu saat Shiraishi-sensei mengetahui kebenarannya bahwa dia adalah calon Cardcaptor?
------------------------------------------------------------------------
Moshi-moshi, Minna-san! Hari ini update kilat! Hohohohoho... Saya sudah mengurangi tekanan kompleksnya, apa masih terlihatterlalu kompleks? Maklumi saja ya! Misteri Yukari dan Haruna sudah terbongkar... Apakah anda masih penasaran untuk beberapa misteri?
Maaf aja kalau lebih pendek atau apa, otak saya 'kan berlimit juga~
Oke, enjoy the day!
Sincerely,
Alice Cherry :D
"Hm? Habis ini adalah pelajaran Olahraga. 10 menit lagi mau bel..." ujar Haruna. Benar apa yang dikatakannya, 10 menit kemudian bel pergantian pelajaran berbunyi.
"Baiklah, murid-murid! Selamat siang." Shiraishi-sensei meninggalkan kelas, sementara itu semua murid bergegas untuk berganti baju.
"Sakura-chan, ayo!" kata Tomoyo yang sudah siap.
"Iya... Eh, Haruna..." Sakura menghampiri Haruna yang sedang berjalan bersama Yukari. Mereka kelihatannya akrab dan saling bersenda gerau. Ya iyalah, mereka 'kan duduknya sebelahan.
"Ada apa, Sakura?" tanya Haruna yang agak heran sedikit.
"Oh, tidak ada apa-apa! Apakah nanti kamu mau datang ke rumahku sebentar? Ada sesuatu yang ingin kuberitahu..." ucap Sakura pelan.
"Baiklah. Nanti aku ke rumahmu, sekarang lebih baik kita ganti baju dahulu." Sakura, Tomoyo, Haruna dan Yukari pun berganti baju mereka, dari seragam ke baju olahraga. Setelah itu mereka kembali ke kelas dan mengambil botol minum, lalu berlari ke lapangan.
Hari ini olahraganya adalah bola voli. Kebetulan sekali, Sakura dan Tomoyo yang disuruh untuk mengambil bolanya. Di lain pihak, seorang cowok tengah duduk di pohon dekat sekolah. Dia tersenyum licik, kemudian dia mengangkat tongkatnya. Terciptalah selembar kartu dan merasuki bola-bola yang dibawa oleh Sakura dan Tomoyo. "Selamat bermain, The Ball..." ucap cowok itu licik.
Bola-bola voli itu pun berterbangan dan menyerang beberapa murid. Tentu saja, Sakura terkejut. "Apa yang terjadi?! Bolanya bisa bergerak!" seru Sakura menghindari serangan bola-bola voli itu.
"Sakura, keluarkan The Sleep." ujar Haruna. Sepertinya dia punya sebuah rencana, dan Sakura pun dengan segera mengeluarkan kartu The Sleep. Semua murid pun tertidur, kecuali Sakura, Tomoyo, Syaoran, Haruna dan Yukari.
"Itu kartu Clow," Haruna menunjuk bola-bola itu dan merasakan presensi kartu Clow. "Kartu ini merasuki bola-bola voli itu."
Sementara itu, Syaoran yang kaget melihat semua murid tertidur menyadari bahwa Sakura akan mengambil sebuah tindakan. Dia berlari ke arah Sakura dengan gelisah. "Sakura? Apa kau tidak apa-apa?" tanya Syaoran. Dia juga kaget melihat Haruna dan Yukari sama sekali tidak tertidur.
"Kaget, Li-san?" tanya Yukari menatap mata Syaoran.
"Kau tidak mengetahuinya?" tambah Haruna.
"Aku tidak apa-apa... Ah, Syaoran. Mereka berdua itu..." Sakura ingin saja memberitahu Syaoran mengenai Haruna dan Yukari sebelumnya, tapi sayangnya baru sekarang dia memberitahunya. "Memiliki relasi dengan kartu Clow."
"Apa?!" ucap Syaoran.
"Sudahlah, Li-san. Kita harus mencari cara untuk menghadapi bola itu. Ya, aku tahu bahwa aku memiliki relasi dengan kartu Clow dan aku bisa menggunakan beberapa kartu Clow. Kelihatannya aku harus meminjam satu kartu darimu, Sakura-san. Boleh aku pinjam The Firey?" pinta Yukari.
"Baiklah, silahkan." Sakura menyerahkan kartu The Firey kepada Yukari. Yukari pun mengambil tongkatnya yang berbentuk seperti matahari, berwarna emas.
"Firey!" seru Yukari. Bola-bola itu pun dikelilingi oleh lidah-lidah api, yang diciptakan oleh The Firey. Bola-bola itu tidak akan bisa bergerak, karena sekali bergerak, lidah-lidah api itu akan membakar bola-bola itu dengan tidak tanggung-tanggung.
Sementara itu, Haruna mengeluarkan dua pedangnya, Shuāng Yuè yang berarti Dual Moon. Dengan cepat, Haruna menebas seluruh bola-bola itu, dan lidah-lidah apinya juga langsung membakar bola-bola tersebut. "Sakura, sekarang saatnya!" seru Syaoran yang menyadari bahwa bola-bola tersebut sudah tidak berdaya.
"Roh-roh dari pasukan kegelapan! Aku, Sakura, memerintahkanmu. Kembalilah ke bentuk barumu, Sakura Card!" Selembar kartu dengan gambar bola pun melandas di tangan Sakura.
"Apa maksud dari semua ini, Sakura? Kisaragi dan Kosaka, apa mereka benar-benar memiliki hubungan dengan kartu Clow?" tanya Syaoran yang benar-benar penasaran.
"Sebaiknya kita bicarakan nanti, saat aku akan berkunjung ke rumah Sakura." ujar Haruna dengan nada serius.
Pulang sekolah, Sakura, Tomoyo, Syaoran, Haruna dan Yukari berdiskusi di rumah Sakura mengenai kemunculan kartu Clow yang baru. Haruna pun memulai pembicaraan. "Semuanya dimulai ketika munculnya seseorang yang dapat membuat kartu Clow selain Clow Reed, dan klan Li menemukan orang itu dan kau dikirim ke Jepang untuk mencarinya, Syaoran?"
DEG! Haruna ternyata mengetahui objektif yang sebenarnya dari kedatangan Syaoran. "Ya, itu benar... Namun ibu berpesan padaku untuk tidak melibatkan Sakura, jadi aku tidak memberitahu apa-apa... Maafkan aku, Sakura." kata Syaoran merasa bersalah.
"Tidak apa-apa kok, Syaoran." ucap Sakura sambil tersenyum. Muka Syaoran langsung memerah karena tersipu malu.
"Dan mengenai ramalan tiga Cardcaptor itu?" tanya Yukari.
"Ya... Clow Reed mempunyai tiga calon Cardcaptor, yakni Shiraishi-sensei, Sakura dan Yukari-san. Namun, Sakuralah yang terpilih. Shiraishi-sensei sama sekali tidak menyadari apa-apa, meski dia menguasai Western Magic. Dia keponakan dari Clow Reed, dan memorinya mengenai pemilihan Cardcaptor itu dihapus olehnya. Yukari-san jelas tahu, kalau soal ini."
"Sudah kuduga Shiraishi-sensei ada hubungannya dengan ini..." ujar Syaoran yakin.
"Sekarang kita harus meningkatkan kewaspadaan kita, karena cowok itu pasti berniat melakukan sesuatu mengenai Cardcaptor."
Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Siapakah cowok yang telah membuat kartu The Ball? Apakah suatu saat Shiraishi-sensei mengetahui kebenarannya bahwa dia adalah calon Cardcaptor?
------------------------------------------------------------------------
Moshi-moshi, Minna-san! Hari ini update kilat! Hohohohoho... Saya sudah mengurangi tekanan kompleksnya, apa masih terlihat
Maaf aja kalau lebih pendek atau apa, otak saya 'kan berlimit juga~
Oke, enjoy the day!
Sincerely,
Alice Cherry :D
Labels:
Another Story of the Cardcaptors
Chapter 2: The Arrival of the Third Cardcaptor
Sakura masih saja berpikir tentang siapa itu Yukari sang cardcaptor ketiga serta Shiraishi-sensei "Sakura-chan, apa kau ada masalah? Dari tadi kamu melamun terus..." ucap Tomoyo khawatir "ah...tidak ada apa-apa kok, Tomoyo-chan!" Sakura berusaha agar Tomoyo tidak terlibat dalam masalah.
"Kamu serius, Sakura-chan?" tanya Tomoyo tetap khawatir "tenang saja! Kalau ada masalah pasti aku akan memberitahumu!" Sakura menangkal kekhawathiran Tomoyo.
"Baiklah, tapi kalau ada apa-apa segera beritahu aku ya! Kita teman kan?" kata Tomoyo "ya, aku pasti akan membertihahumu jika ada masalah!" Sakura tersenyum manis.
"Maaf Tomoyo, aku terpaksa membohongimu... masalah ini terlalu besar..." batin Sakura dalam hati "Baiklah murid-murid pelajaran cukup sampai disini" ujar Shiraishi-sensei, seluruh anak dikelas segera merapikan buku-bukunya.
"Mungkin sebaiknya aku memberitahu Syaoran-kun tentang masalah ini..." pikir Sakura disela-sala merapikan bukunya "Selamat siang murid-murid!" seru Shiraishi-sensei "Selamat siang sensei!" balas para murid, seluruh anak segera pulang kerumahnya masing-masing.
Tapi sebelum pulang Sakura mengajak Syaoran berbicara sebentar "Syaoran-kun, bisa bicara sebentar?" tanya Sakura serius "bisa, dimana?" kata Syaoran "di belakang gedung sekolah" ucap Sakura "baiklah" Sakura dan Syaoran pergi ke belakang gedung sekolah.
"Jadi, apa yang mau kau bicarakan?" Tanya Syaoran "apa kamu merasakan presensi tentang Shiraishi-sensei?" tanya Sakura balik.
DEG!!! "Aku, tidak boleh melibatkan Sakura dalam hal ini..." batin Syaoran.
"A...aku tidak merasakannya kok!" jawab Syaoran gugup "benar?" Sakura tidak yakin dengan jawaban Syaoran barusan, biasanya yang paling duluan merasakan presensi ada Syaoran "benar, aku tidak bohong" Syaoran berusaha meyakinkan Sakura.
"Oh...begitu, kalau begitu aku pulang dulu ya..." pamit Sakura lalu melesat ke rumahnya sambil masih memikirkan tentang Kisaragi Haruna yang akan membantunya juga Kosaka Yukari dan Minami-sensei yang merupakan calon cardcaptor.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Sakura "ho...hoeeeee!!!!!" seru Sakura kaget "maaf mengagetkanmu aku Kisaragi Haruna yang akan membantumu, aku dikirim oleh Eriol" ucap gadis itu "ah...jadi Haruna-san yang akan menjagaku ya..." kata Sakura.
"Ya, cukup panggil aku Haruna" gadis itu berkata datar.
Sementara itu Syaoran yang sedang berjalan menuju apartemen miliknya...
"Gadis bernama Haruna itu, terlihat mencurigakan sekali...apa dia ada hubungannya dengan clow card?" pikir Syaoran saat menaiki lift apatermennya "Setelah itu kenapa Sakura tiba-tiba bertanya tentang Shiraishi-sensei...mencurigakan" batin Syaoran setelah membuka pintu apartemen.
Setelah membuka pintu apartemen milikknya ia meletakkan tasnya diatas meja lalu masih berpikir tentang Shiraishi-sensei dan Haruna "Apa Sakura tahu tentang sesuatu Manami-sensei?" Syaoran bertanya-tanya dalam hatinya.
Esok paginya...
Sinar matahari menyambut pagi yang cerah ini, serta bunyi burung-burung menciap "Ohayou, Syaoran-kun!" sapa Sakura seraya membuka pintu kelas "Ohayou, Sakura" balas Syaoran, Sakura tahu bahwa Syaoran selalu datang lebih pagi darinya.
"Ohayou, Tomoyo-chan~" sapa Sakura sambil meletakkan tasnya "Ohayou Sakura-chan!" Tomoyo tersenyum manis, setelah sekedar mengobrol sebelum bel berbunyi akhirnya bel berbunyi juga, Manami-sensei pun masuk kedalam kelas.
"Selamat pagi murid-murid! Hari ini kita kedatangan satu murid baru lagi!" seru Manami-sensei "kedatangan murid baru sampai hari berturut-turut? Aneh..." batin Syaoran, Shiraishi-sensei menulis nama di papan tulis 'Kosaka Yukari'.
DEG!!! "Ko...Kosaka Yukari?! Apa dia orang yang dimaksud Eriol-kun?" Sakura bertanya-tanya dalam hatinya. Seorang gadis berambut coklat walnut dengan mata berwarna jingga masuk
"Namaku Kosaka Yukari, salam kenal dan mohon bantuannya! Kuharap aku bisa berteman baik dengan kalian!" ujar Yukari memperkenalkan diri "Kau bisa duduk disamping Haruna..." ucap Shiraishi-sensei "Terimakasih sensei" Yukari segera berjalan menuju tempat duduknya "Itu dia Kosaka Yukari..." bisik Haruna yang kebetulan duduk didepan Sakura.
"Jadi dia sang cardcaptor ketiga...." pikir Sakura "ada apa dengan gadis baru ini, seperti ada presensi baru...mungkinkah dia memiliki hubungan dengan clow card?" Syaoran bertanya-tanya dalam hatinya.
Apakah Yukari menyadari bahwa dia adalah seorang calon Cardcaptor? Mungkinkah suatu saat Manami akan sadar atau tahu ia memiliki hubungan dengan clow card? Apa maksudnya Eriol mengirim Haruna untuk menjaga Sakura?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Maaf kalau chap 2 pendek sekali! Maklum saya Blossom Sakura termasuk males ngetik walau punya segudang ide di otak, maaf kalau cerita ini tidak disetujui oleh author yang lain!
-Blossom Sakura-
"Kamu serius, Sakura-chan?" tanya Tomoyo tetap khawatir "tenang saja! Kalau ada masalah pasti aku akan memberitahumu!" Sakura menangkal kekhawathiran Tomoyo.
"Baiklah, tapi kalau ada apa-apa segera beritahu aku ya! Kita teman kan?" kata Tomoyo "ya, aku pasti akan membertihahumu jika ada masalah!" Sakura tersenyum manis.
"Maaf Tomoyo, aku terpaksa membohongimu... masalah ini terlalu besar..." batin Sakura dalam hati "Baiklah murid-murid pelajaran cukup sampai disini" ujar Shiraishi-sensei, seluruh anak dikelas segera merapikan buku-bukunya.
"Mungkin sebaiknya aku memberitahu Syaoran-kun tentang masalah ini..." pikir Sakura disela-sala merapikan bukunya "Selamat siang murid-murid!" seru Shiraishi-sensei "Selamat siang sensei!" balas para murid, seluruh anak segera pulang kerumahnya masing-masing.
Tapi sebelum pulang Sakura mengajak Syaoran berbicara sebentar "Syaoran-kun, bisa bicara sebentar?" tanya Sakura serius "bisa, dimana?" kata Syaoran "di belakang gedung sekolah" ucap Sakura "baiklah" Sakura dan Syaoran pergi ke belakang gedung sekolah.
"Jadi, apa yang mau kau bicarakan?" Tanya Syaoran "apa kamu merasakan presensi tentang Shiraishi-sensei?" tanya Sakura balik.
DEG!!! "Aku, tidak boleh melibatkan Sakura dalam hal ini..." batin Syaoran.
"A...aku tidak merasakannya kok!" jawab Syaoran gugup "benar?" Sakura tidak yakin dengan jawaban Syaoran barusan, biasanya yang paling duluan merasakan presensi ada Syaoran "benar, aku tidak bohong" Syaoran berusaha meyakinkan Sakura.
"Oh...begitu, kalau begitu aku pulang dulu ya..." pamit Sakura lalu melesat ke rumahnya sambil masih memikirkan tentang Kisaragi Haruna yang akan membantunya juga Kosaka Yukari dan Minami-sensei yang merupakan calon cardcaptor.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Sakura "ho...hoeeeee!!!!!" seru Sakura kaget "maaf mengagetkanmu aku Kisaragi Haruna yang akan membantumu, aku dikirim oleh Eriol" ucap gadis itu "ah...jadi Haruna-san yang akan menjagaku ya..." kata Sakura.
"Ya, cukup panggil aku Haruna" gadis itu berkata datar.
Sementara itu Syaoran yang sedang berjalan menuju apartemen miliknya...
"Gadis bernama Haruna itu, terlihat mencurigakan sekali...apa dia ada hubungannya dengan clow card?" pikir Syaoran saat menaiki lift apatermennya "Setelah itu kenapa Sakura tiba-tiba bertanya tentang Shiraishi-sensei...mencurigakan" batin Syaoran setelah membuka pintu apartemen.
Setelah membuka pintu apartemen milikknya ia meletakkan tasnya diatas meja lalu masih berpikir tentang Shiraishi-sensei dan Haruna "Apa Sakura tahu tentang sesuatu Manami-sensei?" Syaoran bertanya-tanya dalam hatinya.
Esok paginya...
Sinar matahari menyambut pagi yang cerah ini, serta bunyi burung-burung menciap "Ohayou, Syaoran-kun!" sapa Sakura seraya membuka pintu kelas "Ohayou, Sakura" balas Syaoran, Sakura tahu bahwa Syaoran selalu datang lebih pagi darinya.
"Ohayou, Tomoyo-chan~" sapa Sakura sambil meletakkan tasnya "Ohayou Sakura-chan!" Tomoyo tersenyum manis, setelah sekedar mengobrol sebelum bel berbunyi akhirnya bel berbunyi juga, Manami-sensei pun masuk kedalam kelas.
"Selamat pagi murid-murid! Hari ini kita kedatangan satu murid baru lagi!" seru Manami-sensei "kedatangan murid baru sampai hari berturut-turut? Aneh..." batin Syaoran, Shiraishi-sensei menulis nama di papan tulis 'Kosaka Yukari'.
DEG!!! "Ko...Kosaka Yukari?! Apa dia orang yang dimaksud Eriol-kun?" Sakura bertanya-tanya dalam hatinya. Seorang gadis berambut coklat walnut dengan mata berwarna jingga masuk
"Namaku Kosaka Yukari, salam kenal dan mohon bantuannya! Kuharap aku bisa berteman baik dengan kalian!" ujar Yukari memperkenalkan diri "Kau bisa duduk disamping Haruna..." ucap Shiraishi-sensei "Terimakasih sensei" Yukari segera berjalan menuju tempat duduknya "Itu dia Kosaka Yukari..." bisik Haruna yang kebetulan duduk didepan Sakura.
"Jadi dia sang cardcaptor ketiga...." pikir Sakura "ada apa dengan gadis baru ini, seperti ada presensi baru...mungkinkah dia memiliki hubungan dengan clow card?" Syaoran bertanya-tanya dalam hatinya.
Apakah Yukari menyadari bahwa dia adalah seorang calon Cardcaptor? Mungkinkah suatu saat Manami akan sadar atau tahu ia memiliki hubungan dengan clow card? Apa maksudnya Eriol mengirim Haruna untuk menjaga Sakura?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Maaf kalau chap 2 pendek sekali! Maklum saya Blossom Sakura termasuk males ngetik walau punya segudang ide di otak, maaf kalau cerita ini tidak disetujui oleh author yang lain!
-Blossom Sakura-
Chapter 1 : The Beginning
Satu tahun berlalu sejak berhasil disegelnya kartu The Sealed. Sakura dan teman-temannya pun kembali hidup seperti biasa dengan damai. Sementara itu, Syaoran dan Meilin kembali ke Hong Kong. Kali ini, Sakura telah menjadi murid kelas 1 SMP.
Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah, dan Sakura sangat girang. Meski dia masih sedih karena Syaoran tidak ada, tapi dia tetap gembira karena sekarang dia sudah menjadi murid SMP. Ketika dia sedang berjalan sendirian ke sekolah, seseorang menepuk pundaknya.
“Aku pulang, Sakura…” bisik orang itu. Sakura menoleh sambil terkejut, kemudian air matanya mendadak menetes.
“Syaoran…?” tanya Sakura tidak percaya. Keberadaannya, senyumnya, rupanya masih sama seperti yang dulu.
“Tentu saja ini aku, Sakura… Kenapa kamu menangis?” Syaoran menghapus air mata Sakura yang mengalir.
“Aku menangis karena bahagia.” Ujar Sakura merasa bahagia. Tak pernah disangkanya bahwa Syaoran akan benar-benar kembali.
“Ayo, kita ke sekolah. Kita nggak boleh terlambat, kan?” ucap Syaoran dengan lembut, menarik tangan Sakura. Tentu saja, Sakura benar-benar senang.
Sesampainya di sekolah, beberapa murid yang berasal dari SD Tomoeda terkejut bercampur gembira melihat kedatangan Syaoran dari Hong Kong. Berbagai pertanyaan ditanyakan kepadanya. “Li-kun, kemana Meilin-chan? Apakah dia tidak ikut?” tanya Tomoyo.
“Dia bersekolah di sekolah khusus putri berasrama, sehingga dia tidak bisa ikut bersamaku ke sini.” Jawab Syaoran.
“Kenapa kamu kembali ke sini, Li-kun?” tanya Yamazaki yang tiba-tiba lewat.
“Yah… Aku lebih senang tinggal disini daripada tinggal di Hong Kong. Lagipula nanti aku juga kembali ke Hong Kong saat libur musim dingin.” Jawab Syaoran.
Bel sekolah pun berbunyi, dan para murid masuk ke dalam kelas mereka masing-masing. Beruntung, Sakura berada di kelas yang sama dengan Syaoran. Wali kelas mereka adalah seorang wanita cantik bernama Shiraishi Manami. Beliau akan mengajari pelajaran Bahasa Inggris.
“Selamat pagi, murid-murid. Saya adalah Shiraishi Minami, yang mulai hari ini akan menjadi wali kelas kalian sampai akhir semester.” Ujar Shiraishi-sensei sambil tersenyum baik. Namun, Syaoran merasakan sesuatu yang ‘berbeda’ dari Shiraishi-sensei.
Pelajaran berlangsung dengan lancar, namun Syaoran menatap Shiraishi-sensei dengan tajam. Sakura yang heran bertanya padanya. “Syaoran… Kenapa memandang Shiraishi-sensei seperti itu?”
“Tidak, hanya perasaanku saja.” Kata Syaoran mencoba untuk tidak melibatkan Sakura dalam masalahnya.
Syaoran pun kembali ke apartemennya. Dia menaruh tasnya di meja, kemudian duduk di sofa. “Aku tidak bisa melibatkan Sakura dalam konflik ini. Ibu pun sudah mengatakannya padaku… Selain itu, sepertinya Shiraishi-sensei ada hubungannya dengan urusan Cardcaptor. Aku merasakan keberadaan yang mirip dengan Clow Reed.” Kata Syaoran sambil berpikir.
Di lain pihak, Sakura bergumam mengenai perkataan Syaoran tadi. “Kenapa Syaoran memandang Shiraishi-sensei begitu tajam ya… Aku tidak merasakan apapun darinya.”
“Tidak merasakan apa?” tanya Kero yang tiba-tiba lewat sambil membawa empat batang coklat.
“Kero-chan!” seru Sakura terkejut. “Eh, aku hanya bergumam kenapa Syaoran memandang Shiraishi-sensei begitu tajam kok.”
“Anak itu kembali lagi? Dan siapa Shiraishi-sensei?” kata Kero mengunyah coklatnya.
“Shiraishi-sensei adalah wali kelasku. Shiraishi Manami, nama lengkapnya.” Kero tersentak mendengar nama wali kelas Sakura.
“Shiraishi Manami, katamu? Tidak mungkin… Ini tak mungkin terjadi.” Ujar Kero gemetar.
“Kero-chan?” Sakura heran melihat Kero yang sudah gemetaran mendengar nama wali kelasnya itu.
Tiba-tiba handphone Sakura berbunyi. Dengan cepat ia mengangkatnya. “Halo, ini Sakura…” kata Sakura dengan sopan.
“Ini aku, Eriol. Bagaimana kabarmu di Jepang, Sakura-san?” tanya Eriol.
“Eriol-kun?! Bagaimana bisa…”
“Aku hanya ingin menginformasikan sesuatu kepadamu. Apakah Li-san sudah kembali ke Tomoeda?” tanya Eriol lagi, tapi dengan nada yang sangat serius.
“Iya… Dan kenapa Kero tersentak mendengar nama wali kelas baruku, Shiraishi Manami?” Eriol juga tersentak mendengar namanya.
“Sepertinya kau tidak mengetahuinya, Sakura-san…”
“Kau juga tersentak, Eriol-kun? Apa yang terjadi, sebenarnya…?”
“Baiklah, kelihatannya ini merupakan saat yang tepat untuk memberitahukan hal ini padamu. Sebenarnya, sebelum Clow Reed meninggal, dia memilih tiga orang untuk dijadikan Cardcaptor selanjutnya – yakni kau, Sakura-san, Shiraishi Manami dan Kosaka Yukari... Dia hendak memilih Manami-san, yang merupakan keturunan dari adik Clow Reed. Namun, akhirnya Clow Reed memilih kau. Manami-san tidak mengetahui ini karena memorinya mengenai pemilihan Cardcaptor ini telah dihapuskan.” Jelas Eriol yang membuat Sakura terkejut.
“Jadi… Shiraishi-sensei merupakan calon Cardcaptor?” kata Sakura.
“Ya… Dan meski dia bukan Cardcaptor, tapi dia mewarisi darah dari ayah Clow Reed yang merupakan seorang penyihir juga dan bisa menggunakan sihir, namun Western Magic.” Ujar Eriol lagi.
“Ngomong-ngomong, apa yang ingin kau informasikan, Eriol-kun?” tanya Sakura.
“Ini mengenai konflik antara klan Li dengan seorang cowok yang bisa membuat kartu Clow. Kau mungkin tidak tahu mengenai ini, tetapi harus diketahui bahwa Syaoran dikirim ke Jepang untuk mengintai orang itu yang tinggal di Tomoeda.”
“Apa? Tapi Syaoran tidak memberitahukan itu padaku…”
“Orang itu dapat menggunakan dan bahkan membuatnya, dan kau harus waspada. Tapi tenang saja, aku mengirimkan seseorang untuk membantumu… Besok dia akan datang.” Ujar Eriol, kemudian menutup teleponnya.
“Eriol-kun? Eriol-kun?!” Sakura terdiam sebentar, sempat tidak percaya bahwa wali kelasnya itu adalah calon Cardcaptor. Tapi, terlintas sebuah pikiran. Kosaka Yukari? Siapakah dia?
Esok harinya, Sakura datang dengan wajah yang sedikit pucat, membuat khawatir Tomoyo. “Sakura-chan, ada apa?” tanya Tomoyo gelisah.
“Tidak ada apa-apa, aku tidak sakit kok, Tomoyo-chan.” Datanglah Syaoran, dan dia menghampiri Sakura.
“Ada apa, Sakura?” tanya Syaoran.
“Tidak kok…”
Beberapa menit kemudian bel sekolah berbunyi, dan semua murid kembali ke bangkunya masing-masing. Shiraishi-sensei pun datang. “Semuanya, memang mengagetkan, tapi ada seorang murid baru hari ini. Ayo, silahkan.”
Seorang gadis coklat dengan mata ungu masuk mengenakan seragam sekolah SMP Tomoeda. “Halo, saya Kisaragi Haruna… Salam kenal dan mohon bantuannya.”
Syaoran tersentak merasakan keberadaan Haruna, sementara itu, Sakura juga ikut tersentak karena dia tahu bahwa Haruna adalah orang yang dimaksudkan oleh Eriol...
Apa hubungannya antara Shiraishi-sensei dengan urusan Cardcaptor yang lebih dalam? Sebenarnya, apa guna dari Eriol mengirim Haruna untuk melindungi Sakura? Dan siapa Kosaka Yukari yang terlintas dalam pikiran Sakura?
To be Continued
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Yak! Cerita fantasy yang memiliki banyak twist dan agak rumit serta kompleks, namun bila anda tidak mengerti, silahkan dibaca ulang! Kenapa ada tiga calon Cardcaptor? Itu hanyalah sebuah ide saya. Manami merupakan keponakan dari Clow Reed, sementara itu Yukari adalah karakter original dari Blossom Sakura~
Well, semua misterinya akan terbongkar sedikit demi sedikit. Apa ini membuatmu penasaran? Komentar ya…
*Notes*
Apabila author lain tidak menyetujui ini, harap maklum karena saya fanfic writer dengan cerita kompleks. Thanks.
Sincerely,
Alice Cherry :D
Labels:
Another Story of the Cardcaptors
Thursday, October 6, 2011
Wecome to the Another Story of the Cardcaptors blog!!!
Ohayou! Konichiwa! Konbanwa! Minna-san!
Saya adalah Blossom Sakura the other Author!
Halo, semua kami sekarang telah membuat blog baru dengan memfokuskan blog ini ke fanfiction CardCaptor Sakura! Kebetulan saat menonton Cardcaptor pertama kalinya di youtube saya malah jadi maniak Cardcaptor Sakura dalam sekejap! Disini akan ada genre : Fantasy, Romace, Andvanture, dan mungkin ada genre tambahan.
Sekian ucapan selamat datang!
Ciao!
Please enjoy our blog!
-Blossom sakura-
Saya adalah Blossom Sakura the other Author!
Halo, semua kami sekarang telah membuat blog baru dengan memfokuskan blog ini ke fanfiction CardCaptor Sakura! Kebetulan saat menonton Cardcaptor pertama kalinya di youtube saya malah jadi maniak Cardcaptor Sakura dalam sekejap! Disini akan ada genre : Fantasy, Romace, Andvanture, dan mungkin ada genre tambahan.
Sekian ucapan selamat datang!
Ciao!
Please enjoy our blog!
-Blossom sakura-
Welcome to Another Story of the Cardcaptors!
Konbanwa, minna-san! Saya, AliceCherry, lagi-lagi membuat blog. Tapi, kali ini blognya merupakan blog kolaborasi, sama seperti Feather and Cherry's Blog! Bedanya... Blog ini memuat fanfiction CCS yang dibuat oleh saya dan Blossom Sakura - Another Story of the Cardcaptors! Disini juga dimuat fanfiction CCS lainnya.
Well, have a fun read here.
Sincerely,
AliceCherry :D
Well, have a fun read here.
Sincerely,
AliceCherry :D
Subscribe to:
Posts (Atom)